|



SPKS Dan Dinas DKP3 Sekadau Adakan Workshop Bersama

SPKS : Menyamakan Visi Untuk Mendukung Transpormasi Perkebunan Sawit Rakyat Berkelanjutan Di Kabupaten Sekadau

Sekadau,Kapuasrayatoday.com -
Dinas DKP3 dan Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) kabupaten Sekadau mengadakan workshop bersama menyamakan visi untuk mendukung tramspormasi perkebunan sawit rakyat berkelanjutan dikabupaten Sekadau yang diadakan di Aula Raja Tuah jalan Merdeka Timur Km 8 Sekadau pada Kamis (16/1) 2020.

Kabid perkebunan kabupaten Sekadau Ifan Nurpatria, S.Hut.MT. dalam sambutan pembukaan mengatakan, peran serta petani mandiri sangat kita butuhkan untuk mwndukung transpormasi perkebunan berkelanjutan kata Ifan.

Ifan menyebutkan, dari data ststistik Transaksi PDB di kabupaten Sekadau mencapai 5,7 triliun rupiah. Dari data tersebut, sekitar 1,7 triliun merupakan sumbangsih dari sektor perkebunan
 dan dari 1.7 triliun tersebut, 80 persennya meeupakan dari sektor perkebunan kelapa sawit.

Data statistis menunjukan perkebunan kelapa sawit skala besar/perusahaan perkebunan masih mendominasi, dengan menyumbang sekitar 80 persen sementara 20 persen sisanya merupakan partisipasi dari petani mandiri kata ucap Ifan.


Dikabupaten Sekadau lanjut Ifan lagi, ada sekitar 90 ribu Hektar luas perkebunan kelapa sawit. Dari 90 ribu hektar tersebut terdapat sekitar 37 ribu hektar merupakan kebun milik petani mandiri jelas Ifan.

Namun dari luasan tersebut, produktifitas  kebun mandiri masih sanga rendah yang hanya rata - rata 10-12 ton / ha pertahun.  Sementara produksi usaha perkebunan bisa mencapai 25 ton/ha/ tahun.

Produksi petani rendah :

Menurut Ifan rendahnya produksi petani mandiri lebih disebabkan karena pemilihan bibit yang tidak bersertifikat. Dan ini juga merupakan tugas berat kami sebagai dinas yang membidangi perkebunan kelapa sawit terang irfan.

Karena jika dilihat dari produksinya, lebih dari 50 persen kebun sawit mandiri kita bibitnya tidak bersetifikat,  sehinga produksinya masih sangat rendah.

Dan kami sebagai pemerintah daerah sangat mendukung kegiatan seperti yang digagas oleh serikat petani kelapa sawit (SPKS) ini dan bisa mempercepat proses menuju ISPO.

Untuk perusahan besar sertifikasi ISPO merupakan suatu kewajiban.sementara untuk petani mandiri masih bersifat suka rela kata ifan memaparkan.


Ketua SPKS Kabupaten Sekadau Bernadus Mohtar memaparkan bahwa tujuan dari program ini adalah :
1.kelambagaan petani pekebun swadaya memperoleh akses kepasar internasional dan memperoleh benefit.
2. Adanya peran dan tanggung jawab semua pihak dalam industri perkebunan kelapa sawit untuk aksi kaloborasi pembangunan sawit berkelaniutan.

Adapun target yang ingin dicapai
1.Praktek perkebuna rakyat swadaya sesuai standar pasar internasional, bisa menerima hasil produksi pekebun swadaya.
2. Promosi kepasar internasional atas best pratice petani perkebunan. dan
3. Petani memperoleh benefit dari market dan perusahaan sebagai mitranya.

Model sawit berkelanjutan :

1. Pekebun memiliki legalitas lahan dan usaha.
2. Pekebun rakyat terorganisasi dalam kelembagaan yang kuat.
3. Pekebun rakyat menerapkan prinsip- prinsip GAPbdan perlindungan hutan jelas Bernadus Mohtar.

Kegiatan ini dihadiri oleh perwakilan dari PT.MPE, PT.MJP dan PT.Agro Andalan,sekdes Setarwar, sekdesa Ensalang, dan diikuti oleh pengurus kelompok tani dari desa Setawar, desa Engkersik, desa Ensalang dan desa Seberang Kapuas.

Penulis.      Sudarno
Editor.         Tim Redaksi
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini