Para remaja Parit Tuadik saat siapkan papan pengumuman Lockdown. (foto: Suarakalbar.co.id) |
"Untuk mentaati peraturan pemerintah dengan adanya pandemi virus covid-19 warga mengambil inisiatif menutup jalan dng memasang bener lockdown lokal,"ujar Iwan salah satu pemuda di Parit Tuadik Hullu, Rabu (22/4/2020).
Menurut Iwan, jika mereka tidak berinisiatif menutup pintu masuk kampung Parit Tuadik Hullu, maka khawatir warga lain yang masuk ke kampung itu membawa virus yang mematikan tersebut.
"Kami juga mentaati anjuran pemerintah untuk Stay at home serta menjaga kampung kami dari penyebaran virus Covid-19. Kami juga mengharapkan perhatian dari pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk memperhatikan kami warga Parit Tuadik Hullu di RW 06,"harapnya.
Warga juga merasakan dampak dari musibah pandemi Covid-19,setidaknya kami dapat juga menerima bantuan untuk menyambung kebutuhan sehari-hari akibat dari dampak pandemi Covid-19.
"Dampak dari Pandemi Covid-19 ini ada beberapa warga tidak dapat beraktivitas kerja, yang berprofesi tukang bangunan, supir dan lainnya ibarat telor diujung tanduk untuk di rumah kan, tapi kami berharap masih dapat bekerja seperti biasa. Agar kami dapat memenuhi kebutuhan keluarga kecil kami di kampung," kata Iwan
Ia menambahkan, sampai saat ini bantuan sosial sembako dampak pandemik Covid-19 dari pemerintah, warga RW 06 Parit Tuadik belum mendapatkan. Ia juga berterima kasih kepada Yayasan Bhakti suci yang Telah memberikan sembako beras untuk 60 rumah (5 kg Beras).
"Namun sampai hari ini bantuan pemerintah Kubu Raya belum kami terima,"tegas Pemuda ini yang juga pengurus Surau Al-Ikhwan Parit Tuadik Hullu.
"Bahkan pendistribusian gentong air bersih program untuk pencegahan Covid-19 di Kampung Kami Parit Tuadik Hullu belum didustribusikan, sementara rumah ibadah dan kampung yang lainnya sudah mendapatkannya," tutur Iwan.
Sumber: Suarakalbar.co.id