 |
| Anggota DPRD Kabupaten Kubu Raya, Abdullah. (foto: Suarakalbar.co.id) |
"Kami dari Fraksi Partai Golkar mendorong Pemerintah Kabupaten Kubu Raya untuk mengadakan rapid test gratis. Sehingga santriwan dan santriwati yang ingin kembali ke pondok pesantren yang notabene berada di Pulau Jawa, tidak ada masalah," jelas Abdullah kepada sejumlah media, Kamis (4/6/2020).
Sebagaimana diketahui, jika nantinya para santri yang nonreaktif setelah mengikuti rapid test akan diberikan surat keterangan oleh gugus tugas dan bisa kembali ke pondok pesantren mereka. Namun, jika ada santri yang reaktif, maka akan dilaksanakan pemeriksaan lanjutan berupa swab.
"Makanya kami mendorong Pemkab Kubu Raya mengadakan rapid test gratis. Karena ini bisa meringankan beban orang tua para santri yang ingin memulangkan anaknya ke pesantren. Seperti yang kita ketahui adanya Covid-19 ini, hampir semuanya masyarakat Kubu Raya merasakan dampaknya," ungkapnya.
Pencetus wadah Ikatan Santri Kalimantan Barat di Jawa Timur ini mengatakan, diakui atau tidak, para santri ini merupakan aset Pemerintah Kabupaten Kubu Raya. Karena mereka menuntut ilmu sampai ke luar pulau.
Menurutnya, ada sekitar 2000-an santriwan dan santriwati yang ingin kembali ke pondok pesantren mereka masing-masing. Khusus di Kubu Raya, ada sekitar 500 santri.
"Sehingga hari ini dengan adanya Covid-19 mereka semua terdampak. Saya inginnya itu, Pemerintah Kubu Raya mengadakan rapid test gratis. Agar bisa meringankan," harapnya.
Sumber: Suarakalbar.co.id