“Saya mengaku ikhlas mengundurkan diri sebagai peserta penerima dana BLT DD. Alasannya, karena saya merasa masih ada yang lebih berhak membutuhkannya ketimbang dirinya,” ujar Iyan, satu diantara Kepala Keluarga (KK) yang menolak dibantu BLT DD kepada suarakalbar.co.id, Kamis (4/6/2020).
Dia dan satu kepala keluarga lainya memang tercatat sebagai penerima BLT-DD 2020 sebesar Rp 600 ribu perbulan dan diberikan selama tiga bulan kedepan melalui Musyawarah Desa Nanga Nuak.
"Makanya kami tidak menerima BLT-DD, agar diserahkan kepada warga yang lebih pantas dan berhak menerimanya,” katanya.
Diapun menyerahkan kepada pemerintah desa untuk menyalurkan dana tersebut kepada warga lebih membutuhkannya."Kami memberikan kesempatan kepada warga yang lebih membutuhkan,” pinta Iyan.
Menanggapi hal itu, Penjabat (Pj) Kepala Desa Nanga Nuak, Sopiyansah, memberikan apresiasi kepada dua KK warganya yang sanggup mengundurkan diri dari penerima BLT yang berasal dari DD 2020 tersebut.
“Ya kita sangat apresiasi sekali. Saya pikir hal ini sangat sulit terjadi di desa-desa. Saya turut bangga dengan warga yang mempunyai kesadaran tinggi, yang sebelumnya terdata sebagai penerima BLT-DD ini,” kata Sopiansyah.
Hasil musyawarah desa tercatat penerima BLT-DD di Desa Nanga Nuak sebanyak 132 Kepala Keluarga.
Sumber: Suarakalbar.co.id