|



Detik-detik Ganjar Pranowo Kaget Lihat Jalur Evakuasi di Klaten yang Remuk

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. (foto: Suara.com)
Jakarta, Kapuasrayatoday.com - Sehari setelah Bupati Klaten, Sri Mulyani melakukan pengecekan di wilayah lereng merapi, giliran Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang melakukan sidak.
Dalam sebuah video yang dibagikan akun @SukimanMerapi, orang nomor satu di Jawa Tengah itu sempat kaget saat melihat kondisi jalur evakuasi Jalan Deles Indah, Desa Sidorejo.

Sebelumnya diketahui, berdasarkan informasi yang disampaikan BPPTKG gunung merapi dalam beberapa hari terakhir mengalami peningkatan aktivitas. Warga masyarakat yang berada di lereng pun diimbau untuk turut meningkatkan kewaspadaan.

Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo pun merespon imbauan tersebut dengan melakukan sidak di sejumlah jalur evakuasi di wilayah terdekat dengan Gunung Merapi. Salah satunya di Kecamatan Kemalang, Klaten, kemarin.

Dalam sidak tersebut, Ganjar sempat heran melihat jalur evakuasi di Jalan Deles Indah, Desa Sidorejo yang rusak parah.

Dikutip dari video yang dibagikan @SukimanMerapi, Ganjar sempat bertanya kepada otoritas setempat terkait penggunaan jalur evakuasi yang rusak parah. Ia menyebut jalur tersebut tak hanya rusak tapi ambyar.

"Ini jalur evakuasi, ini juga jalur truk? Yo raiso (ya ngga bisa) ini ngga rusak, remuk!" katanya.
Politisi PDI P tersebut memastikan terkait perbaikan jalur evakuasi tersebut, dana dari Pemprov Jateng akan cair di tahun ini.

Dana itu akan digunakan untuk perbaikan jalur evakuasi di sisi timur lereng gunung tersebut untuk wilayah Klaten.

Nilai anggaran bantuan keuangan provinsi yang sebelumnya diusulkan Pemkab Klaten senilai Rp14 miliar. Dana itu diusulkan untuk perbaikan jalur evakuasi pada ruas Pasar Surowono-Tegalmulyo.

"Untuk jalur evakuasi masih kami cek karena kemarin diusulkan lewat bantuan pemprov sementara bantuan pemprov terkena re-focussing. Tetapi insyaallah masih bisa terkaver. Maka akan kami keluarkan. Kemarin sih masih tertahan. Rencana kami keluarkan [untuk perbaikan jalur evakuasi] sambil melihat teknisnya," kata Ganjar seperti dilansir dari Solopos.com.

Jalur evakuasi sendiri menjadi akses warga di daerah rawan terdampak erupsi menuju selter pengungsian yakni selter di Desa Kebondalem Lor, Kecamatan Prambanan, selter Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko, serta selter di Desa Menden, Kecamatan Kebonarum.
Kerusakan Meluas

Kerusakan di jalur evakuasi lereng Merapi di Klaten diketahui telah meluas. Kondisi itu terutama pada jalur evakuasi sisi tengah dan timur. Kerusakan jalur evakuasi sisi timur terutama terjadi di wilayah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang.

Kerusakan paling parah di sisi tersebut terutama di wilayah Deles Indah. Sementara, kerusakan parah di sisi timur terjadi di ruas Desa Tlogowatu-Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang.

Kerusakan juga terjadi antara ruas Desa Jiwan, Kecamatan Karangnongko hingga Pasar Surowono, Desa Tangkil, Kecamatan Kemalang.

Sementara itu, warga dan pemerintah desa di tiga wilayah terdekat dengan Merapi yakni Desa Balerante, Desa Tegalmulyo, serta Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang sudah menyiapkan jalur evakuasi alternatif.

Seperti di Desa Tegalmulyo yang menyiapkan jalur evakuasi alternatif hingga ke selter pengungsian di Desa Demakijo, Kecamatan Karangnongko. Jalur alternatif itu melewati jalan perkampungan di wilayah Desa Tlogowatu serta Desa Jiwan, Kecamatan Karangnongko.

Jalur evakuasi alternatif juga disiapkan warga dan pemerintah Desa Sidorejo, Kecamatan Kemalang. Mereka menyiapkan dua jalur evakuasi alternatif yang juga melintasi perkampungan menyusul kerusakan parah pada jalur evakuasi utama terutama menuju kawasan Deles Indah.

Pemerintah Desa Balerante, Kecamatan Kemalang memperbaiki jalan-jalan di wilayah desa tersebut memanfaatkan dana desa. Perbaikan dilakukan pada 2019 lalu.
"Di wilayah bawah desa kami memang sudah ada jalan yang mulai rusak. Namun, untuk kondisi jalan di wilayah kami relatif sudah bagus. Setidaknya ketika kondisi jalan di wilayah kami bagus, tidak memengaruhi tingkat kemrungsung warga ketika harus mengungsi," jelas Sukono.


Sumber: Suara.com

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini