Kadinkes Kalbar Harisson saat melakukan razia masker. (foto: Suarakalbar.co.id)
Pontianak, Kapuasrayatoday.com - Mendisiplinkan masyarakat menuju adaptasi tatanan kehidupan baru, Dinas Kesehatan Provinsi Kalbar menggelar razia masker terhadap kepatuhan protokol kesehatan yang sasarannya kali ini warung kopi yang ada disekitar Kota Pontianak pada Rabu (22/7/2020) sekitar pukul 16.00 Wib sore.“Razia kita laksanakan dan sebanyak 40 orang tak gunakan masker langsung kita swab ditempat,” ungkap Kepala Dinas Kesehatan Kalbar, Harisson.
Menurutnya razia masker ini menyusuri warung kopi Aming Podomoro, warung kopi Upgrade, warung kopi Winny dan warung kopi Aming Gajah Mada .
"Kita adakan razia masker swab ditempat yang kita lihat sekarang dengan kembali dilakukan pengetatan itu dilonggarkan karena masyarakat sudah mulai kumpul lagi di warung-warung kopi," tuturnya.
Ia menjelaskan karena ciri khas Kota Pontianak ini adalah warung kopi maka ia mengupayakan agar warung kopi di sekitaran kota tetap harus mematuhi protokol kesehatan.
"Memang ini khas Kota Pontianak dan kita ingin tetap menjaga Pontianak tetap tidak ada kasus dan ingin mendeteksi secara awal kalau ada kasus Covid-19 yang baru," terangnya.
Dijelaskannya jika kedapatan pengunjung warkop tidak menggunakan masker maka akan langsung dilakukan test Swab.
"Maka itu kita lakukan uji sample acak dengan razia di warkop,kalau tidak gunakan masker langsung di Swab ditempat dan akan diperiksa di Laboratorium Untan," kata Harisson.
Ia menjelaskan tujuan diadakannya razia masker ini untuk tetap terus-menerus mengingatkan agar masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan karena sedang memasuki tahap kehidupan normal yang baru. Hal ini merupakan razia yang ketiga kalinya dan akan dilakukan secara terus menerus dengan target yakni tempat-tempat yang menjadi pusat keramaian warga.
"Razia ini ketiga dan hari ini dibanyak tempat menyelusuri daerah warkop ,kalau memang sedang ramai kita langsung turun untuk melakukan razia dan saya mengharapkan masyarakat diharapkan disiplin karena kita tetap resiko walaupun sudah nol kasus," pungkas Harisson.
Sumber: Suarakalbar.co.id