-->
    |

Dua Proyek Air Bersih Di Belitang Belum Bergungsi : Ini Penjelasan Kadis PUPR Sekadau

 


Sekadau, Kapuasrayatoday.com

Dua proyek air bersih yang berada di desa Maboh Permai kecamatan Belitang kabupaten Sekadau  belum bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar.

Dari hasil penelusuran media ini  beberapa waktu lalu di desa Maboh Permai, beberapa warga menuturkan, 

Dari awal pemasangan meteran oleh kontraktor, sampai sekarang airnya belum pernah mengalir," kata Benyamin warga Dusun Maboh RT.03 jalan Kenanga kepada media ini, Minggu (20/9/2020) di Maboh.



Menurut dia, pemasangan meteran air di depan rumah sudah setahun lebih, namun airnya tidak kunjung ngalir, dirinya bersama keluarganya saat ini masih mengkomsumsi air dari sumur bor.

Terpisah Kades Maboh Permai Sabastian,saat tanya seputar proyek pipanisasi tersebut mengatakan, dirinya mengetahui bahwa proyek tersebut memang belum selesai. 

Menurut dia,proyek tersebut mulai dikerjakan tahun 2019. Hanya, saja sepertinya pekerjaannya memang belum selesai, tapi menurut impormasi dari dinas terkait proyek tersebut dilanjutkan tahun 2020 ini. 

"Sekarang pipa 3 inci sudah banyak di titipkan di kantor desa, bahkan karyawan memang sudah ada yang kerja. Sepertinya pihak kontraktor sudah mulai meneruskan pemasangan instalasi pipa induk sesuai janjinya tahun lalu," kata kades menjawab para awak media, kediamannya Minggu (20/9) 2020.

Terpisah, dikomfirmasi kadis PUPR kabupaten Sekadau Ir.Akhmad Suryadi MT meneyebutkan, pekerjaan tersebut dikerjakan sudah sesuai dengan kontrak, dan kita siap mempertangung jawabkannya.

Proyek tersebut kata Akhmad lagi, pipa sekundernya belum tuntas terpasang, sehingga pada tahun ini (2020) kita anggarkan lagi sebesar Rp.200 jt. Sedangkan bangunan utamanya berasal dari dana DAK Penugasan tahun 2019, dengan pagu Rp. 1.589,058.000 milyar. 

"Kalau DAK pipanisasi yang jadi patokan pusat itu adalah sambungan rumah (SR) bukan jaringan utamanya.

Sedangkan Jarak dari rumah ke rumah itu jauh- jauh,.maka mau tidak mau jaringan utamanya yang kita pending karena kalau kita mengutamakan jaringan utama, dan mengabaikan SR, dananya di tarik pusat, jadi kita serba salah keluh Ir.Akhmad Suryadi.



Dari dana tersebut di gunakan untuk menbangun sumber air dan 178 sambungan rumah (SR).

Sedangkan panjangnya pipa sekundernya mencapai  2.000 meter. 



"Tahun lalu proyek tersebut bukannya tidak selesai, tapi dananya kurang, sehinga di tahun angaran 2020 dananya di tambah lagi, tujuanya untuk menyelesaikan  instalasi jaringan sekunder yang tahun lalu masih kurang, agar aliran air bisa sampai ke rumah-rumah"jelas Akhmad Suryadi.

Ditambahkan dia lagi, mengenai adanya kegiatan Pamsimas memang ada, karna salah satu syarat untuk menbangun pipanisasi harus sudah ada proyek Pamsimas. DAK penugasan syaratnya memang begitu pungkas Akhmad Suryadi.

Penulis.     Sudarno

Editor.         Tim Redaksi.

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini