-->
    |

Kemungkinan Masih Ada Penyintas di Bawah Reruntuhan di Beirut

Tim penyelmat mencari korban di reruntuhan gedung-gedung yang rusak di kawasan Gemmayze, akibat ledakan hebat di kawasan pelabuhan Beirut awal Agustus lalu, Lebanon, 4 September 2020. (Foto: VOA)
Kapuasrayatoday.com - Pada hari Jumat (4/9) tim SAR meneruskan pencarian korban yang mungkin selamat di bawah puing-puing sebuah bangunan yang runtuh akibat ledakan hebat bulan lalu di Pelabuhan Beirut.

Tim operasi pencarian memulai kembali upaya mereka Kamis sore, setelah seekor anjing pelacak milik tim penyelamat Chili mendeteksi sinyal yang berdenyut saat tim penyelamat Chili sedang melewati kawasan Gemmayzeh.

Pencarian itu dihentikan saat senja. Namun sebuah kelompok pengunjuk rasa tiba di lokasi dan mulai melakukan pencarian sendiri, menuduh bahwa tentara Lebanon telah meminta tim penyelamat Chili untuk berhenti bekerja.

Sejumlah anggota pertahanan sipil Lebanon tiba satu jam lewat tengah malam dan meneruskan pekerjaan itu, menyingkirkan puing-puing dengan tangan dan sekop, dan menggali lubang di antara puing-puing tersebut.

Sebuah pernyataan yang dikeluarkan tentara pada hari Jumat (4/9) mengatakan tim penyelamat Chili menghentikan pencarian sebelum tengah malam karena khawatir sebagian dinding dapat runtuh dan menimpa anggota penyelamat.

Pihak berwenang juga menyiapkan mesin derek di lokasi untuk menyingkirkan dinding bangunan agar pencarian dapat diteruskan.

Ledakan hebat di pelabuhan Beirut menewaskan banyak orang, melukai ribuan lainnya dan menimbulkan trauma bagi Lebanon yang sedang menghadapi krisis finansial.

Program Pembangunan PBB telah memperingatkan adanya limbah beracun yang berpontensi berbahaya bagi kesehatan dan lingkungan dalam jumlah besar ketika 2.750 ton amonium nitrat meledak di pelabuhan Beirut. (VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini