Sekadau, Kapuasrayatoday.com - Anggota DPRD Sekadau Fraksi Nasdem, Teguh Arif Hardianto mengapreasi kinerja penjabat sementara Bupati Sekadau, Sri Jumiadatin yang berani mendobrak kondisi ketidakpastian di masa pandemi covid-19 dengan melakukan swab massal secara gratis bagi masyarakat Kabupaten Sekadau.
Dengan keberanian tersebut tentu ada kemungkinan ditemukannya penderita Covid-19. Tapi dengan demikian pemerintah daerah dapat memetakan penanggulangan penyebaran Covid-19, "kata Teguh, Rabu (7/10) di Sekadau.
Ia menyayangkan kebijakan swab secara berkelompok secara bertahap dan tepat waktu. Menurutnya, kebijakan tersebut idealnya sudah dapat dilaksanakan sejak jauh-jauh hari. Apalagi, Gubernur Kalbar sebelumnya juga kedekatan pemerintah daerah untuk menggelar swab massal.
"Saya sangat menyesalkan karena ingin mempertahankan kondisi hijau akhirnya Pemda tidak melakukan penanganan antipasi covid-19 dengan melakukan swab massal. Sehingga kita seakan akan menyimpan bencana bencana yang setiap saat dapat meledak," ucap Teguh.
Lebih jauh ia mengatakan, Kabupaten Sekadau merupakan salah satu dari tiga daerah yang disanksi oleh Gubernur Kalbar berupa penundaan bagi hasil pajak daerah serta tidak dimasukkan dalam prioritas pembangunan oleh Pemprov Kalbar.
"Pemprov memberikan sanksi sebagai akibat tidak mengirim data sampel swab. Sanksinya Sekadau tidak mendapat dana bagi hasil untuk pembangunan. Rakyat sekadau yang jadi korban. Sebab, dana pembangunannya berkurang disaat dana dana kita dari pusat juga berkurang, tutur Teguh.
Kebijakan swab massal gratis oleh Pjs Bupati Sekadau yang dimulai sejak Rabu 7 Oktober 2020.
Meski terlambat, kita berharap mudah-mudahan tidak ada kasus terkompirmasi dan pemerintah daerah dapat segera memetakan. "Kita berdoa semoga tidak ada kasus covid-19 di Kabupaten Sekadau," pungkasnya.
Penulis Sudarno
Editor Tim Redaksi