-->
    |

Menlu AS Mike Pompeo akan Berkunjung ke Indonesia

Menlu AS Mike Pompeo dan Menlu Indonesia Retno Marsudi dalam pertemuan di Jakarta, 4 Agustus 2018. (foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam jumpa pers secara virtual, Kamis sore (22/10) mengumumkan rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo ke Jakarta pekan depan. Rencana kunjungan itu telah dibahas Retno ketika bertemu Duta Besar baru Amerika Sung Ye Kim.

"Selain melakukan pertemuan dengan saya, Menteri Luar Negeri Pompeo juga akan hadir di dalam forum Gerakan Pemuda Anshor mengenai dialog agama dan peradaban," ujar Retno.

Retno Marsudi menegaskan Amerika Serikat adalah salah satu negara mitra penting bagi Indonesia. Oleh karena itu Indonesia ingin terus membangun kemitraan yang kokoh, saling menguntungkan dan menghormati, dengan negara adikuasa tersebut.

Menurutnya komitmen kuat pada kemitraan bilateral itu terlihat dari intensifnya saling kunjung pejabat Indonesia dan Amerika, bahkan di masa pandemi Covid-19. Dia mencontohkan kunjungan Wakil Menteri Pertahanan Amerika David Norquist baru-baru ini, antara lain juga bertemu dengan dirinya. Juga lawatan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pekan lalu ke Amerika.

Delegasi US International Development Finance Corporation juga direncanakan melawat ke Indonesia minggu ini.

Retno mengatakan ia yakin pembicaraan dengan Mike Pompeo nantinya akan berjalan dengan baik dan dapat menguatkan hubungan bilateral dengan Amerika.

AS Resah Lihat Kedekatan Indonesia-China?

Diwawancarai melalui telpon, pengamat hubungan internasional di Universitas Paramadina, Rezasyah, menduga kunjungan Pompeo ke Jakarta akan membawa misi khusus yang akan sulit ditolak oleh Indonesia, yakni pemberdayaan kemitraan strategis Indonesia-Amerika, yang ujungnya terkait dengan konflik di Laut China Selatan.

"Kita (harus mengatakan) tidak memihak. Kita tidak mau terjebak di dalam tarikan pihak manapun yang bertikai (di Laut China Selatan). Indonesia berada di tengah, Indonesia akan berusaha keras mempertahankan dirinya sendiri. Indonesia akan menggunakan berbagai jalur diplomatik untuk mencegah konflik itu terjadi di Asia Tenggara," tegas Rezasyah.

Hal senada juga disampaikan guru besar hukum internasional di Universitas Indonesia Hikmahanto Juwana yang menilai lawatan itu terkait kekhawatiran Amerika melihat kedekatan hubungan Indonesia-China. Apalagi belakangan ini China sangat agresif di Laut China Selatan. “... dengan kekuatan ekonominya dan penemuan vaksin Covid-19, China telah memperluas pengaruh di negara-negara kawasan,” ujar Hikmahanto.

Ia juga menyitir buku putih Departemen Pertahanan Amerika yang menunjukkan bahwa “China meminta izin membangun pangkalan militer di sejumlah negara, termasuk Indonesia.” Hikmahanto menilai Amerika tentu berharap Indonesia juga mendukung negara adidaya itu, ini tampak dari permintaan Amerika untuk mendaratkan pesawat tempur mata-matanya di Indonesia.

Hikmahanto mengatakan penting bagi Indonesia untuk mempertahankan politik luar negeri bebas aktif, baik terhadap China, Amerika, atau negara manapun. Namun Rezasyah menambahkan Indonesia juga tetap harus terbuka pada tawaran bantuan yang disampaikan dalam kerangka kemitraan strategis Indonesia-Amerika. “Kalau Amerika ingin membantu persenjataan dan peralatan militer lainnya, maka hal itu dalam konteks untuk pertahanan,” ujarnya.

Pompeo Melawat ke 4 Negara Asia

Melalui siaran pers yang diunggah di situs resminya, Kedutaan Besar Amerika di Jakarta telah mengumumkan rencana kedatangan Menteri Luar Negeri Mike Pompeo ke Jakarta. Kunjungan Pompeo ke Indonesia bagian dari lawatannya ke empat negara Asia. Selain ke Indonesia, dalam lawatannya antara tanggal 25-30 Oktober ini, Pompeo juga akan berkunjung ke India, Sri Lanka dan Maladewa.

Pompeo akan memulai lawatannya ke India, kemudian dilanjutkan ke Sri Lanka, Maladewa, dan terakhir ke Indonesia. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini