-->
    |

Tindakan untuk Redam Virus Corona Tidak Berhenti Ketika Vaksin Tersedia

Papan peringatan menjaga jarak aman tampak di Oxford Street, di tengah pandemi virus corona (COVID-19), di London, Inggris, 22 Juni 2020. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Para ahli mengatakan tersedianya vaksin pertama untuk Covid-19 tidak berarti orang bisa berhenti menggunakan masker.

Masker, jarak sosial, dan pencucian tangan yang ketat masih akan dibutuhkan untuk beberapa waktu. Seberapa lama tergantung pada berbagai faktor, termasuk seberapa baik vaksin itu dan berapa lama perlindungannya bertahan. Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidak akan terjawab ketika vaksin mulai digunakan.

Sebagai permulaan, vaksin mungkin tidak 100 persen efektif.

“Vaksin ini kemungkinan tidak akan menjadi baju pelindung,” kata William Schaffner, profesor penyakit menular dari Rumah Sakit Universitas Vanderbilt,

Keefektifan vaksin influenza musiman, misalnya, berkisar antara 60 persen paling efektif hingga 10 persen paling tidak efektif dalam beberapa tahun terakhir.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika (Food and Drug Administration/FDA) telah menetapkan standar kemanjuran vaksin Covid-19 sebesar 50 persen.

Kepala Ilmuwan Utama FDA Jesse Goodman mengatakan vaksin yang sebagian efektif mungkin membantu kelompok berisiko tinggi seperti petugas kesehan garis depan atau mereka yang menderita masalah kesehatan bawaan, tetapi mungkin tidak tepat untuk populasi umum. Goodmand juga seorang ahli penyakit menular dan profesor di Universitas Georgetown.

“Jelas itu bukan vaksin yang idealnya kita gunakan untuk mengimunisasi 300 juta orang,” katanya. “Bahkan jika semua orang diimunisasi,kekebalan dalam masyarakat mungkin tidak cukup untuk menghentikan penyebaran virus.”

Sebagian ahli menyebutnya sebagai vaksin “skenario terburuk,” yang dapat berfungsi cukup baik untuk mencegah orang yang terjangkit jatuh sakit, tetapi tidak cukup baik untuk mencegah penyebaran virus.

Vaksin bisa menghasilkan kekebalan yang tidak sepenuhnya memblokir virus, tetapi cukup meredamnya sehingga pasien tidak menunjukkan gejala. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini