-->
    |

Wamen LHK Alue Dohong Kunjungi Sintang, Ini Harapan Pjs Bupati Sintang


Sintang
,Kapuasrayatoday.com - 

Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sintang  Florentinus Anum, bersama Agung Nugroho, S.Si., M.A., Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat menyambut kedatangan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Dr. Alue Dohong, Ph.D di Kantor Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo pada Selasa, 17 November 2020.

Pada momen langka tersebut, sambil makan malam dan berbincang-bincang, Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Sintang Florentinus Anum, menyampaikan secara langsung agar Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Dr. Alue Dohong, Ph.D bisa membantu warga desa dan dusun di Kabupaten Sintang yang wilayah pemukiman dan usaha mereka masih berada di kawasan hutan lindung dan hutan produksi. “mohon bantuan Bapak agar bisa membantu mengeluarkan kawasan pemukiman desa dan dusun di Kabupaten Sintang dari kawasan hutan lindung dan hutan produksi. Selama ini warga kami tidak bisa mengurus sertifikat tanah mereka karena ternyata kampung dan desa mereka masuk dalam kawasan hutan lindung. Mohon Pak Wamen bisa membantu pelepasan status kawasan hutan lindung di wilayah desa dan kampung tersebut” harap Florentinus Anum. 

Selain itu, Florentinus Anum juga mohon bantuan juga soal pemberdayaan dan peningkatan keterampilan warga yang tinggal di sekitar kawasan hutan lindung. Misalkan keterampilan dalam memanfaatkan kawasan hutan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Bisa saja pemberdayaan warga dalam kerajinan, seni ukir atau yang lain. Menurut kami mereka perlu dibimbing oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan sehingga mereka juga ikut menjaga kawasan hutan tersebut” papar Florentinus Anum. 



Pemkab Sintang juga ada menetapkan suatu kawasan hutan menjadi kawasan konservasi esensial melalui SK Bupati Sintang untuk ditanam menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi dan dijadikan sumber pewarna alami tenun. Areal produktif ini bisa diberikan hak kelola oleh masyarakat sehingga bermanfaat secara ekonomi. Kami juga sudah mengeluarkan SK atas hutan adat, ulayat dan komunal” tambah Florentinus Anum

Kabupaten Sintang juga merupakan salah satu kabupaten yang tergabung dalam Lingkar Temu Kabupaten Lestari dan kami komit untuk terus membangun kabupaten yang memiliki lingkungan yang lestari. Bahkan kami menjadi tuan rumah Festival Kabupaten Lestari awal November 2020 kemarin” terang Florentinus Anum. 

Kepada seluruh jajaran Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat, Pjs Bupati Sintang berpesan agar terus menjaga alam dan hutan kita untuk anak cucu kita kelak. Sementara Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Dr. Alue Dohong, Ph.D berpesan agar tetap semangat untuk menjaga garda terakhir hutan Indonesia. 

Menanggapi aspirasi masyarakat Kabupaten Sintang yang disampaikan Pjs Bupati Sintang, Alue Dohong yang pernah Deputi Bidang Konstruksi, Operasi, dan Pemeliharaan Badan Restorasi Gambut tersebut menyampaikan bahwa merubah status hutan lindung memang rumit dan panjang karena harus persetujuan DPR RI. “aspirasi ini saya catat dan nanti kami diskusikan bersamaan dengan usulan yang sama dari berbagai daerah di Indonesia. Saya juga sangat kenal dengan LKTL ini. Karena merupakan mitra kami di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Saya juga ingin mencoba menjelajahi kawasan Bukit Raya melalui Kabupaten Sintang ini. Sambil memancing ikan semah. Dan pulangnya bisa langsung ke wilayah Kalimantan Tengah” terang Alue Dohong

Agung Nugroho, S.Si., M.A., Kepala Balai Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) Wilayah Kalimantan Tengah dan Kalimantan Barat menjelaskan bahwa pihaknya sudah membina masyarakat Desa Rantau Malam Kecamatan Serawai dengan berbagai pelatihan keterampilan. “kami juga bekerjasama membentuk 4 kelompok masyarakat disana untuk menunjang kawasan Bukit Raya sebagai kawasan wisata alam. Adapun 4 kelompok tersebut adalah kelompok porter untuk menyediakan jasa angkut barang bagi wisatawan yang akan naik ke Bukit Raya. Kelompok Transportasi untuk penyediaan sarana perahu bagi wisatawan. Kelompok Homestay untuk menyediakan tempat singgah  dan kelompok pengrajin” terang  Agung Nugroho

Sumber.    Prokopim Sintang

Editor.        Sudarno

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini