-->
    |



Dunia Sambut 2021

Sydney Harbour Bridge selama perayaan Tahun Baru di pusat Sydney pada 1 Januari 2021. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Lebih dari 7 miliar penduduk dunia menyampaikan ucapan selamat tinggal kepada 2020 tanpa keriuhan dan pertemuan umum karena pandemi virus corona.

Awal tahun 2021 di Rusia dimulai dengan dibatalkannya sebagian besar acara publik. Namun di Kaluga, yang dianggap sebagai pusatnya perayaan Malam Tahun Baru di negara itu, perayaan bagi turis tetap berlanjut meskipun warga ingin acara-acara itu dibatalkan. Kota itu terletak 150 kilometer sebelah barat daya Moskow.

Turki menyambut Tahun Baru dengan memulai lockdown selama empat hari. Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan aparat penegak hukum akan menindak keras pesta-pesta ilegal di hotel.

Dari Brussels hingga Berlin, perayaan tahun baru terasa senyap karena berbagai pembatasan terkait pandemi.

Perancis mengerahkan 100 ribu aparat tambahan di jalan-jalan untuk menegakkan jam malam. Yunani juga menyatakan memberlakukan larangan keluar rumah pada malam hari. “Tidak seorang pun akan berada di jalan-jalan setelah pukul 10 malam. Athena akan menjadi kota mati untuk memastikan tidak ada lagi restriksi yang diberlakukan,” kata Menteri Ketertiban Umum, Michalis Chrisohoidis.

Di Inggris, yang sedang berjuang keras menghadapi varian baru virus corona yang jauh lebih cepat menular, warga diminta untuk “menyaksikan tahun baru dengan aman di rumah.” London telah berada di bawah lockdown ketat yang membatasi perayaan Natal dan belanja akhir tahun, serta membatalkan pesta kembang api di Sungai Thames.

Dubai mengawali tahun 2021 dengan pesta kembang api tahunannya di dekat gedung tertinggi di dunia, Burj Khalifa, tetapi sejumlah orang menyatakan peraturan mitigasi virus membuat acara itu kurang semarak.

“Orang datang ke Dubai karena negara ini terbuka, tetapi di sana banyak sekali peraturan,” kata Bashir Shehu yang berkunjung dari Abuja, Nigeria, bersama dengan keluarganya, kepada AP. “Kami berdoa tahun depan kami dapat merayakan tahun baru dengan kebebasan yang nyata.”

Di India, perayaan menyambut tahun 2021 berkurang kemeriahannya karena jam malam, larangan pesta pantai dan berbagai restriksi perjalanan. Di kota-kota besar, hotel dan bar ditutup pukul 11 malam. Kantor berita Associated Press melaporkan pesawat-pesawat nirawak memantau pergerakan manusia di Mumbai, di mana pertemuan-pertemuan besar dilarang.

Jepang menyambut tahun baru dengan senyap karena meningkatnya kasus Covid-19. Gubernur Tokyo Yuriko Koike telah meminta masyarakat untuk tidak menghadiri acara hitung mundur detik-detik menjelang tahun baru. “Virus corona tidak kenal akhir tahun atau perayaan Tahun Baru,” ujarnya.

Korea Selatan, di mana pemerintahnya melarang pertemuan lebih dari lima orang, menghadapi malam Tahun Baru yang berbeda, karena acara mendentangkan lonceng tradisional di Seoul dibatalkan untuk pertama kalinya sejak 1953. Pantai-pantai di mana warga Korea Selatan berduyun-duyun menyaksikan matahari terbit ditutup. Sebagian media menyatakan rencana menyiarkan secara langsung. Resor ski dan berbagai tempat wisata lainnya juga ditutup.

Di Taiwan, para pejabat menyelenggarakan pertunjukan kembang api di dekat gedung Taipei 101 yang ikonik. Upacara pengibaran bendera pada pagi Tahun Baru berlangsung di depan Gedung Kantor Presiden, tetapi dibatasi hanya untuk para pejabat pemerintah dan tamu-tamu undangan.

Taiwan mencatat tujuh kematian dan kurang dari 1.000 orang yang terjangkit virus corona, sebut Johns Hopkins University.

Hong Kong membatalkan perayaan publik untuk ke-dua kalinya berturut-turut. Tahun lalu, acara dibatalkan karena alasan keamanan umum. Restoran ditutup pukul 6 sore, dan pertunjukan live dibatalkan. Pertemuan dibatasi hanya untuk dua orang, tetapi AP melaporkan kerumunan orang masih terlihat di daerah perbelanjaan. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini