-->
    |



Gelombang Dingin Selimuti Banyak Wilayah China

Orang-orang berjalan di jalur yang tertutup salju di Yantai, provinsi Shandong China timur, 7 Januari 2021, setelah otoritas meteorologi China mengeluarkan peringatan cuaca buruk di sebagian besar negara itu. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com -
Gelombang udara dingin masih menyelimuti banyak wilayah di China, Jumat (8/1). Beberapa kawasan melaporkan suhu udara yang turun secara signifikan sejak Rabu, mengiringi derasnya hujan salju.

Televisi pemerintah China, CCTV, melaporkan suhu di kota Genhe, yang termasuk dalam Daerah Otonomi Mongolia di China Utara, turun menjadi minus 46,2 derajat Celcius dan kota itu diselimuti kabut es. Sementara itu, di timur laut provinsi Heilongjiang, suhu turun menjadi minus 45,9 derajat Celcius.

Seorang pensiunan supir taksi bercerita ke CCTV bahwa suhu udara yang luar biasa dingin menghalanginya beraktivitas di luar rumah. “Dinginnya benar-benar menusuk tulang. Pegangan pintu terasa begitu lengket. Udara dingin ini sepertinya bisa mengelupas kulit saya," katanya.

Seorang ibu rumah tangga bernama Li Yixian, 77, mengaku baru keluar rumah, Jumat, setelah terkurung selama dua hari. "Saya belum keluar rumah sejak gelombang udara dingin datang. Saya terus memantau suhu di luar rumah dengan ponsel saya dan menunjukkan minus 20 derajat Celsius pada malam hari. Saya pikir itu sangat dingin," ujarnya.

Gelombang udara dingin menimbulkan angin kencang di daerah-daerah di sepanjang Sungai Yangtze, menurut Badan Meteorologi Nasional China (NMC).

Badan tersebut menyarankan masyarakat untuk berhati-hati menghadapi cuaca dingin dan angin kencang, serta menyarankan otoritas lalu lintas dan polisi bersiap menanggulangi kondisi jalan-jalan yang licin.

China memiliki sistem peringatan cuaca berkode warna dengan empat tingkatan, dengan warna merah mewakili cuaca paling parah, diikuti oleh oranye, kuning dan biru. Pihak berwenang saat ini memberlakukan warna biru. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini