-->
    |

Pandemi Memburuk, Portugal Menutup Semua Sekolah

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah ruangan kelas di Lisbon,Portugal, di tengah pandemi Covid-19, 29 Apri 2020. (Foto: VOA). Portugal bersiap-siap menutup semua sekolah mulai dari TK hingga universitas mulai hari Jumat untuk menangani lonjakan tajam kasus Covid-19.

Kapuasrayatoday.com
- Portugal bersiap-siap menutup semua sekolah mulai dari TK hingga universitas mulai hari Jumat untuk menangani lonjakan tajam kasus virus corona, menurut kantor berita Lusa dan harian Publico, Kamis (1/21)

Negara itu berhasil mengendalikan kasus virus corona tahun lalu. Namun Portugal kini memiliki catatan tertinggi di dunia untuk jumlah rata-rata kasus baru dan tingkat kematian per satu juta penduduk dalam tujuh hari terakhir, menurut pelacak data ourworldindata.org.

Seorang juru bicara pemerintah mengatakan kabinet sedang membahas kemungkinan tindakan baru untuk menangani pandemi namun menolak memberi rincian lebih jauh.

Tanpa menunggu pemberitahuan pemerintah, yang diperkirakan diumumkan pada Kamis siang, sejumlah pejabat lokal menyarankan orang tua agar anaknya tinggal di rumah.

“Jika masih ada kesempatan, jangan biarkan anak Anda pergi ke sekolah. Waktu sangatlah penting untuk mengendalikan dampak bencana,” kata Carlos Carreiras, Wali Kota Cascais, kota di dekat Lisbon, melalui Facebook.

Di bawah penutupan wilayah yang dimulai minggu lalu, seluruh layanan tidak esensial ditutup dan warga disarankan untuk tinggal di rumah, namun pemerintah tetap membuka sekolah-sekolah.

Kelompok orang tua, murid dan partai oposisi telah mendesak pemerintah untuk menutup sekolah.

Pemerintah menuding kenaikan kasus itu disebabkan oleh varian baru yang lebih cepat menular. Varian itu pertama kali dideteksi di Inggris, kemudian menyebar sangat cepat di Portugal. Namun pakar kesehatan juga menunjukkan tentang kurangnya persiapan dan kurangnya tenaga medis.

Jumlah harian kasus virus corona melonjak 40 persen, Rabu (1/20) dari sehari sebelumnya menjadi 14.647, dengan peringatan dokter bahwa sistem layanan kesehatan di ambang kolaps.

Sekitar 20 persen kasus COVID-19 baru yang dilaporkan adalah karena varian baru yang lebih menular dan angka itu dapat mencapai 60 persen pada awal minggu depan, kata Menteri Kesehatan Marta Temido kepada stasiun TV RTP. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini