-->
    |

Para Senator AS Pertimbangkan Paket Bantuan, Warga Tunggu Vaksinasi

Kongres AS minggu ini dijadwalkan akan membahas RUU bantuan terkait virus corona senilai $1,9 triliun dari Presiden Joe Biden. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Di Amerika Serikat, kasus virus corona telah menurun, dan demikian pula jumlah rawat inap. Namun, Januari adalah bulan yang mematikan dengan lebih dari 90.000 orang meninggal dunia karena COVID-19, penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Pembagian vaksin mengalami kekacauan dan menimbulkan pertanyaan tentang siapa yang menerima vaksin.

Dr. Richard Besser, mantan pelaksana tugas direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), mengatakan, “Bisakah kita memberikan vaksin kepada orang-orang yang paling berisiko terinfeksi, dirawat di rumah sakit, dan sekarat?.”

Kongres mendapat tekanan untuk mengalokasikan lebih banyak uang bagi negara bagian-negara bagian untuk membantu upaya vaksinasi dan membantu warga yang menderita secara ekonomi. Kongres minggu ini dijadwalkan akan membahas RUU bantuan terkait virus corona senilai $1,9 triliun dari Presiden Joe Biden, sebuah paket luas yang mencakup uang untuk program vaksinasi nasional dan perluasan pembayaran tunjangan pengangguran.

Pertanyaannya adalah apakah Partai Republik akan mendukung paket itu. “Saya mendukung bantuan COVID lolos dengan dukungan dari Partai Republik jika kita bisa mendapatkan dukungan itu, tetapi bantuan COVID harus lolos. Tidak ada kata ‘jika,’ ‘dan,’ atau ‘tapi',” jelas Presiden Joe Biden.

Banyak anggota Kongres dari Partai Republik menolak keras biaya yang harus dikeluarkan menurut RUU itu dan mempertanyakan apakah semua pengeluaran itu diperlukan.

Sepuluh senator Republik menulis surat kepada Biden hari Minggu (31/1), meminta kompromi, dan menawarkan proposal mereka sendiri dengan sekitar sepertiga dari jumlah dana yang diperjuangkan oleh para pemimpin Partai Demokrat. Salah satu dari mereka, Senator Bill Cassidy, anggota Fraksi Republik dari Louisiana, mengatakan di Fox News hari Minggu bahwa Biden tidak mengupayakan persatuan yang nyata tetapi “bipartisan karatan.”

Kalangan Partai Demokrat mengatakan mereka akan mengusahakan proses yang akan memungkinkan mereka untuk meloloskan RUU itu dengan mayoritas tipis.

“Jika Partai Republik ingin bekerja sama dengan kami, dan mereka memiliki gagasan yang lebih baik tentang bagaimana mengatasi krisis itu, maka itu bagus. Tetapi, sejujurnya, saya belum mendengarnya,” jelas Senator Bernie Sanders, seorang Independen dari Vermont dan ketua Komite Anggaran Senat yang akan datang.

Pintu untuk bergerak cepat tentang rancangan undang-undang itu mungkin akan ditutup untuk sementara. Sidang pemakzulan di Senat pada 9 Februari untuk mantan Presiden Donald Trump dapat memperlambat kerja para anggota Senat. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini