-->
    |

Buntut Perundungan dan Pembunuhan Siswi, Perancis Bentuk Komite Orang Tua

Jembatan A15 dan Sungai Seine setelah penemuan jenazah siswi berusia 14 tahun yang ditemukan tenggelam di Argenteuil, pinggiran Paris, Perancis, 11 Maret 2021. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Lebih dari 2.000 orang pada Minggu (14/3) berunjuk rasa di Argenteuil, kota di pinggiran Paris, untuk mengenang seorang siswi yang ditemukan tewas tenggelam di Sungai Seine. Kasus itu memukul Perancis.

Tim jaksa pada Rabu (10/3) pekan lalu mengatakan dua remaja Perancis sedang diselidiki terkait pembunuhan itu setelah polisi mengevakuasi tubuh siswi yang tenggelam itu.

Mereka mengatakan seorang remaja putra dan seorang remaja putri, yang keduanya berusia 15 tahun, bertemu dengan korban, seorang siswi berusia 14 tahun. Ketiganya saling mengenal di Argenteuil, di bagian barat Kota Paris. Remaja pria itu memukuli siswi yang berusia lebih muda itu, dan kemudian dengan bantuan teman perempuannya mereka membuang siswi itu ke sungai. Siswi itu tenggelam.

Media-media di Perancis melaporkan sebelumnya korban mengalami perundungan (bully) di sekolah. Foto-foto telanjang dirinya telah diretas dan disebarluaskan di media sosial.

Surat kabar Le Parisien melaporkan lebih dari 2.500 orang ikut serta dalam unjuk rasa yang berawal dari sekolah siswi malang itu.

Beberapa minggu terakhir ini telah terjadi serangkaian kasus pembunuhan remaja, yang umumnya melibatkan kelompok tertentu. Publik telah menekan pemerintah untuk segera mengambil tindakan.

Menteri Muda Urusan Dalam Negeri Perancis Marlene Schiappa kepada France Info Radio mengatakan akan membentuk suatu komite orang tua pekan ini untuk mengatasi masalah pelecehan di sekolah.  (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini