|



WFP Prakarsai Koalisi Global untuk Program Makan di Sekolah

Siswa mendapatkan makanan dari program pembagian makan yang disponsori pemerintah di Sekolah Dasar Delta di Vosburg, Afrika Selatan, 14 November 2019. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com -
Sekitar 388 juta anak-anak, atau satu dari dua anak-anak di seluruh dunia, telah menerima makanan dari sekolah sewaktu pandemi melanda lebih dari setahun silam. Program Pangan Dunia (WFP) menyatakan itu adalah jumlah anak terbanyak dalam sejarah yang telah mendapat manfaat dari program penting pemberian makanan bergizi tersebut.

Hingga April tahun lalu, badan PBB tersebut melaporkan 199 negara terpaksa menutup sekolah-sekolah mereka karena langkah-langkah lockdown terkait COVID-19. Akibatnya, sebut WFP, 370 juta anak-anak kini tidak lagi menerima makanan harian mereka dari sekolah, yang bagi kebanyakan mereka, satu-satunya makanan untuk hari itu.

Juru Bicara WFP Tomson Phiri mengatakan badan PBB itu telah mulai membentuk suatu koalisi para pemangku kepentingan untuk membantu pemerintah memulihkan dan meningkatkan akses ke program pemberian makanan di sekolah bagi ratusan juta anak miskin di seluruh dunia. Ia mengatakan partisipan berasal dari pemerintah, badan-badan pembangunan, PBB dan berbagai organisasi swasta dan sektor-sektor lainnya.

Phiri mengatakan, “Koalisi bertujuan untuk mendapatkan sumber dana yang inovatif dan berkelanjutan untuk program pemberian makanan di sekolah, memperkuat bukti dan pedoman untuk memperbaiki program itu, serta untuk mempersatukan berbagai sektor guna mencapai hasil yang lebih baik bagi anak-anak sekolah secara global.”

Phiri mengatakan prakarsa ini muncul pada saat yang krusial. Ia menyebut program pemberian makan sangat menentukan bagi banyak orang, bukan hanya bagi anak-anak. Ia menambahkan orang tua, petani berlahan sempit serta komunitas secara keseluruhan mendapat manfaat ketika anak-anak-anak tidak kehilangan makanan yang penting bagi kesehatan dan kesejahteraan mereka.

Phiri mengatakan, “Berbagai aktivitas membantu mencegah kelaparan, mendukung kesehatan jangka panjang dan membantu seorang anak untuk belajar dan berkembang dengan pesat. Ini terutama berlaku bagi anak-anak perempuan. Di berbagai tempat di mana ada program makanan sekolah, anak-anak perempuan hadir dan bersekolah lebih lama di sekolah. Tingkat pernikahan anak turun dan kehamilan remaja berkurang.”

WFP menyatakan berharap lebih banyak lagi mitra yang akan bergabung dengan koalisi itu dalam beberapa bulan mendatang, sebelum proyek itu diluncurkan di KTT Sistem Pangan, di sela-sela sidang Majelis Umum PBB pada bulan September atau Oktober.

KTT yang akan diselenggarakan oleh Sekjen PBB Antonio Guterres itu bertujuan untuk mengubah cara-cara dunia memproduksi dan mengonsumsi makanan. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini