|



Badan Pangan Dunia Tingkatkan Bantuan kepada Warga Gaza

Pengungsi Palestina di kamp Jabalia menerima pembagian makanan bantuan PBB di Jalur Gaza utara (foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Badan Pangan Dunia (WFP) mengatakan pihaknya meningkatkan bantuan kepada lebih dari 51.000 orang di Gaza utara sementara konflik dengan Israel tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera berakhir.

Untuk memberikan bantuan ini selama tiga bulan, WFP membutuhkan dana sebesar $ 14 juta.

WFP juga mengatakan membutuhkan tambahan $ 31,8 juta "untuk bisa terus memberikan bantuan makanan secara teratur kepada lebih dari 435.000 orang yang rentan di Gaza dan Tepi Barat selama enam bulan ke depan."

Bantuan akan diberikan dalam bentuk uang tunai dan ditujukan kepada masyarakat yang baru pertama kali membutuhkan bantuan, serta mereka yang sudah menerima bantuan WFP.

Badan PBB ini menyampaikan komentarnya, Senin (17/5) ketika kekerasan memasuki minggu kedua, dan Israel menghantam Kota Gaza dengan lebih banyak serangan udara.

WFP mengatakan "secara berkala sudah mendukung" sekitar 260.000 warga Gaza dan sebelum kekerasan saat ini dua pertiga lebih warga Gaza sudah menderita rawan pangan.

“Bagi warga yang kehilangan tempat tinggal atau mengungsi dari rumah mereka, salah satu kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah makanan. Cara tercepat dan paling efektif untuk memberikan dukungan adalah dengan uang tunai dalam bentuk e-voucher. Makanan untuk saat ini tersedia, dan banyak toko lokal masih buka, termasuk yang telah kami kontrak untuk dukungan e-voucher reguler kami, ” kata Samer AbdelJaber, perwakilan dan country director WFP di wilayah Palestina, dalam sebuah pernyataan.

WFP mengatakan situasi di Gaza diperburuk dengan ditutupnya penyeberangan ke Gaza, yang menyebabkan harga pangan melonjak.

Pandemi virus corona juga berperan memperburuk situasi, kata WFP.

“Warga di Gaza sudah sulit hidup dan banyak keluarga berjuang untuk memperoleh makanan. Situasi mereka semakin memburuk selama setahun terakhir karena pembatasan pandemi COVID-19. Mayoritas penduduk tidak tahan guncangan lebih lanjut, dan situasi saat ini bisa menimbulkan krisis yang dapat meluas ke seluruh wilayah" kata Corinne Fleischer, direktur regional WFP untuk Timur Tengah dan Afrika Utara. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini