|



Kasus Covid Meningkat,Tim Satgas Gelar Rakor Komas


Sintang, Kapuasrayatoday.com -

Wakil Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Sintang yang juga Kapolres Sintang AKBP Ventie Bernard Musak pada Kamis (20/5) memimpin Rapat Koordinasi Satgas Covid-19 Kabupaten Sintang Bidang Komunikasi Publik di Aula BKPM Polres Sintang.

Hadir dalam rakor tersebut, Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan, Asisten Perekonomian dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Herkulanus Roni, Camat Sintang Siti Musrikah, perwakilan BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Kominfo, pejabat utama Polres Sintang serta anggota Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bidang Komunikasi Publik.

Kapolres menjelaskan, melonjaknya kasus terkonfirmasi COVID-19 sudah menimbulkan banyak masalah seperti menipisnya kit antigen, kekurangan ruang isolasi khusus, kekurangan tenaga medis, dan pelaksanaan gesekan antara masyarakat yang meninggal karena covid-19 dengan Satgas. 

Kapolres berharap, satgas perlu mengubah strategi komunikasi publik dan tidak hanya fokus pada penerapan protokol kesehatan saja, tetapi perlu dilakukan sosialisasi gejala orang yang terinfeksi COVID-19 sehingga masyarakat lebih cepat datang dan tidak datang ke rumah sakit saat kondisi sudah kritis dan masih bisa ditolong. Sehingga kasus kematian akibat covid-19 bisa menjelaskan Ventie Bernard Musak.

Dia menambahkan masyarakat harus melihat gejala infeksi covid-19 sedini mungkin dengan segera berobat ke rumah sakit dan ini merupakan tugas kita bersama kata Kapolres.

Asisten II Pemkab Sintang Yustinus J menyampaikan bahwa pemerintah punya slogan khusus dalam penanganan covid-19 ini yakni "Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit". 

artinya kesehatan menjadi fokus utama bukan ekonomi kata Yustinus.

Untuk menepis kecurigaan masyarakat, kita juga perlu melibatkan tokoh agama untuk memberikan edukasi.

Dalam hal pemakaman orang yang meninggal karena covid-19 tidak ada anggarannya. Biaya hanya ada sampai pemulsaran jenazah ungkap Yustinus.

“Kepada anggota satgas khususnya bidang komunikasi publik agar, jangan lelah dan bosan untuk melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat soal penanganan covid-19 ini. Lakukan juga pendekatan persuasif kepada masyarakat. Soal anggaran, kita belum ada. Kit antigen saja kita belum bisa bayar atau masih hutang. Kita masih fokus pada memfokuskan kembali anggaran sampai 28 Mei 2021 ini. Kalau tidak selesai memfokuskan kembali sampai 28 Mei 2021, ASN saja tidak akan mendapatkan gaji kata Yustinus.

Benny Enos Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan menyampaikan jumlah yang meninggal karena covid-19 di Kabupaten Sintang mencapai 69 orang. Sedangkan ini jumlah tenaga kesehatan yang terjangkit virus korona mencapai 166 dan 1 orang meninggal. 

Kami bersyukur dengan adanya posko operasional di Sepulut karena terbukti mampu mendukung kasus dari luar lingkungan Benny Enos.

Herkulanus Roni Kadis Pemdes dan Pemberdayaan Masyarakat menyampaikan bahwa dinasnya sudah mengeluarkan bahwa 8 persen ADD bisa dipakai untuk penanganan Covid-19 di desa. 

Dandim 1205 Sintang Letkol Inf Eko Bintara Saktiawan menyampaikan bahwa tidak mempercayai adanya covid-19 adalah bentuk merendahkan profesi kesehatan dan hasil penelitian para ilmuan. 

Sejauh ini kata Dandim, orang yang meninggal karena covid-19, rata-rata datang ke rumah sakit pada saat sakitnya sudah parah. Seharusnya ketika ada infeksi HIV-19, langsung berobat, jangan tunggu parah baru ke rumah sakit imbaunya.

Ketua Ikatan Jurnalis Sintang Hery Sumitro Lingga menyampaikan selama dua tahun ini bidang komunikasi publik tidak berjalan dengan baik. Ia mencontohkan, isu Sintang masuk zona hitam, seharusnya dilakukan penjelasan sehingga tidak menjadi isu liar dan berdampak negatif kata Hery.

Seharusnya sambung Hery, tim satgas melakukan counter mengenai berita tersebut untuk menjelaskan kepada publik pungkas Hery Sumitro Lingga.

Sumber.  Prokopim Sintang

Editor.     Sudarno

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini