Sanggau.Kapuasrayatoday.com- Warga Desa Peruan kecamatan Tayan Hulu Sanggau menggelar ritual adat Ngudas di lahan persawahan petani, tepatnya bersama tokoh adat dan kelompok tani setempat. Kegiatan sesuai dengan aturan protokol kesehatan. Minggu (09-05-2021).
Ngudas oleh masyarakat sekitar biasa disebut dengan Berumpank, merupakan suatu prosesi yang biasa dilakukan oleh masyarakat adat dayak di Kalimantan Barat ketika hendak membuka lahan baru dengan tujuan memohon ijin kepada makhluk tak kasat mata (penghuni hutan) agar dalam proses pembukaan lahan dapat berlangsung dengan lancar dan aman tanpa gangguan.
Turut Menghadiri Ketua DPRD Sanggau Jumadi.S.sos bersama tokoh masyarakat dan tokoh adat bersama kelompok tani merasa bersyukur atas panen dari hasil pertanian dan akan membuka lahan pertanian baru.Tutur Jumadi saat di hubungi Media online
Jumadi, S.Sos. dalam sambutannya berharap kepada kelompok tani dan warga masyarakat agar bersama-sama menjaga kearibpan lokal serta selalu mengutamakan koordinasi atau musyawarah jika ada permasalahan, menjaga lahan pertanian untuk kehidupan bermasyarakat.
“Utamakan koordinasi dalam hal dilapangan untuk penyelesaian masalah, jangan sampai terjadi anarkis yang pada akhirnya dapat merugikan diri kita sendiri”, ujar Jumadi
Lanjutnya, juga menyampaikan agar masyarakat selalu menjaga prokes dan ketertiban ditengah Pandemi ini, Selain itu ia berharap kepada pihak petani agar dalam proses pembukaan lahan baru harus lebih mengutamakan aturan hukum yang berlaku.
Ketua DPRD Sanggau mengharapkan kepada petani untuk Persiapan media tanam. Media tanam untuk menanam padi haruslah disiapkan minimal dua minggu sebelum penanaman. Pemilihan bibit. Bibit pada tanaman padi harus melalui pengujian terlebih dahulu untuk menentukan kualitasnya,Persemaian, Penanaman. Perawatan lahan, Pencegahan hama dan penyakit. sampai Pemanenan.(Cep)