|



SPKS Siapkan Petani Sawit Telibat dalam Sertifikasi Yuridiksi Minyak Sawit Berkelanjutan Kabupaten Seruyan, Kalteng


Seruyan Kalteng, Kapuasrayatoday.com

Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS) Kabupaten Seruyan mengadakan pelatihan Good Agriculture Practice (GAP) kepada petani di petani di 4 Desa di Kecamatan Seruyan Tengah yaitu Desa Suka Makmur, Sukorejo, Suka Maju dan Bumi Jaya pada jumat (30/4).

Pelatihan ini dilakukan selama 3 hari dari tanggal 30 April 2021 dan 1-2 Mei 2021  dengan materi GAP seperti 1. Persipan Lahan (LP), 2. Pembibitan Kelapa Sawit, 3. Penanaman  Kelapa Sawit, 4. Hama dan penyakit, 5. Pemeliharaan TBM dan TM dan Pemupukan, 6. Manajemen Panen , 7. Pengendalian Gulma, 8. Pengenalan dan aplikasi pestisida. 


Ketua SPKS Seruyan Arif Mansur Rosyadi menjelaskan pelatihan  Good Agriculture Practice (GAP) ini merupakan salah satu layanan SPKS Kabupaten Seruyan kepada anggota petani sawit. kami melihat pelatihan semacam ini sangat di butuhkan bagi petani karena saat ini di Seruyan petani petani sawitnya sudah mulai berkembang cepat di satu sisi juga petani-petani sawit tersebut banyak tidak memiliki pengetahuan pengelolaan sawit sesuai dengan Good Agriculture Practice. Ini juga merupakan salah satu bentuk dukungan yang di lakukan oleh organisasi SPKS dalam mempersiapkan petani masuk dalam untuk memasuki Indonesian Sustainable Palm Oil  (ISPO) dimana petani 4 tahun kedepan sudah harus ISPO sesuai dengan Perpres Nomor 44 Tahun 2020. 

Arif Mansur Rosyadi juga menambahkan bahwa SPKS saat ini tengah mempersiapkan petani sawit anggotanya untuk masuk dalam Sertifikasi Yuridiksi Minyak Sawit Berkelanjutan Kabupaten Seruyan, Kalteng yang sudah di tetapkan oleh Bupati Seruyan. SPKS Seruyan dalam hal ini menjadi tim dalam Pokja sertifikasi yurisdiksi berkelanjutan tersebut. 

Lebih lanjut Arif Mansur Rosyadi memaparkan bahwa tahun 2021 ada beberapa kegiatan yang akan di lakukan oleh SPKS dalam mendukung sertifikasi yuridiksi tersebut melalui kerjasama di tingkat lapangan bersama dengan Yayasan Inobu, Asosiasi Petani Kelapa Sawit Bahalap Seruyan (APKSBS) diantaranya adalah memetakan dan mendaftarkan STDB petani sekitar 500 petani, pelatihan Good Agriculture Practice (GAP), penguatan kelembagaan petani sawit di desa agar bisa berfungsi dengan baik.  Melalui beberapa kegiatan ini tentu kami sangat yakin akan adanya perubahan di petani sawit terutama ke arah pengelolan sawit sesuai dengan prinsip yang berkelanjutan dan siap untuk masuk dalam sertifikasi yuridiksi berkelanjutan yang di targetkan pemerintah kabupaten Seruyan.(rls/red)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini