|



Aktivis: Pengadilan Pencemaran Nama Baik Pemilik Klub Chelsea Ancam Kebebasan Pers Inggris

Roman Abramovich, pemilik klub sepakbola Chelsea(Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Para aktivis mengatakan kebebasan pers terancam setelah dua gugatan hukum diajukan oleh oligarki Rusia terhadap seorang wartawan Inggris dan penerbitnya.

Roman Abramovich, pemilik klub sepakbola Inggris "Chelsea", dan raksasa energi milik negara Rusia "Rosneft", telah mengajukan gugatan pencemaran nama baik terhadap wartawan Catherine Belton dan penerbitnya HarperCollins UK. Gugatan itu disidangkan secara bersamaan di Pengadilan Tinggi London.

Dalam bukunya tahun 2020, "Putin's People: How the KGB Took Back Russia and then Took on the West," (Orang Putin: Bagaimana KGB Mengambil Alih Rusia dan Kemudian Barat), Belton menulis bahwa Abramovich membeli Chelsea Football Club pada tahun 2003 atas perintah Presiden Rusia Vladimir Putin untuk memperluas pengaruh Rusia di luar negeri.Pengacara Abramovich mengatakan kepada pengadilan bahwa buku itu memuat apa yang digambarkan sebagai "ketidak-akuratan karena malas."

"Penggugat dalam buku itu digambarkan sebagai kasir Putin dan penjaga dana gelap Kremlin," kata pengacara Hugh Tomlinson kepada pengadilan. “Apa yang dikatakan akan terjadi adalah Tuan Abramovich menyediakan kekayaannya untuk Putin ... secara rahasia untuk Putin dan kroni-kroninya. Itulah kesan yang akan ditangkap pembaca pada umumnya.”

Abramovich membantah ia membeli Chelsea atas perintah Putin.

Belton mengutip dua sumber untuk tuduhan itu. Salah satunya adalah mantan orang dalam pemerintah Rusia Sergei Pugachev. Yang lainnya adalah sumber anonim. Pengacara pembela mengatakan kepada pengadilan bahwa kekayaan Abramovich "sebagian besar akan disediakan jika diminta" oleh Putin.

Pendukung kebebasan pers mengatakan pengadilan digunakan untuk membungkam wartawan. (VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini