|



Bupati Sekadau Hadiri Peringatan HSN dan Apel Seribu Santri

 


Sekadau,Kapuasrayatoday.com -

Pondok Pasentren Al-Rahman yang terletak di jalan raya Sekadau - Sintang Km 7 melaksanakan apel Puncak Perayaan Hari Santri Nasional (HSN), 2021 pada Kamis (21/10) pagi di halamam Pompes Al-Rahman Sekadau.

Apel seribu santri dihadiri bupati Sekadau Aron SH, dan diikuti lebih dari seribu santri,yang berasal dari berbagai Pompes di kabupaten Sekadau.

Acara berlangsung meriah dengan atraksi dua perguruan silat yaitu perguruan Tiga Serangkai dan Gasmi yang secara bergantian melakukan atraksi dihadapan para tamu undangan.

Acara dibuka dengan mendengarkan lagu kebangsaan indonesia Raya, Mars Subanul Wathon, dan Mars HSN.

Bupati Sekadau Aron SH yang hadir sekaligus semagai pembina apel seribu santri, membacakan sambutan dari Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) H Yaqud Cholil Qoumas,

Dalam keterangan tertulis yang dibacakan bupati, Mentri Yaqud menjelaskan Hari Santri tanggal 22 Oktober 2021, merujuk pada tercetusnya "Resolusi Jihad" yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan lndonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik tanggal 10 November 1945 yang diperingati sebagai Hari Pahlawan," 

Bupati juga mengajak kita marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, semoga rahmat, berkah, dan perlindungan-nya selalu menyertai kita semua, kata Bupati

Sejak ditetapkan pada tahun 2015, setiap tahun kita rutin mengumumkan peringatan Hari Santri dengan tema yang berbeda.

Untuk peringatan Hari Santri Tahun 2021 ini mengangkat tema Santri Siaga Jiwa Raga," pungkas Aron

"Maksud tema Santi Siaga Jiwa Raga adalah bentuk pernyataan sikap santri lndonesia agar selalu siap siaga menyerahkan jiwa dan raga untuk membela Tanah Air, mempertahankan persatuan lndonesia, dan mewujudkan perdamaian dunia.

Siaga Jiwa berarti santri tidak lengah menjaga kesucian hati dan akhlak, berpegang teguh pada akidah, nilai, dan ajaran lslam rahmatanlil'alamin serta tradisi luhur bangsa lndonesia.

"Bila zaman dahulu jiwa santri selalu siap dan berani maju untuk merebut dan mempertahankan kemerdekaan lndonesia, maka santri hari ini tidak akan pernah memberikan celah masuknya ancaman ideologi yang dapat merusak persatuan dan kesatuan lndonesia.

Siaga Raga berarti badan, tubuh, tenaga, dan buah karya santri didedikasikan untuk lndonesia. Oleh karena itu, santri tidak pernah lelah dalam berusaha dan terus berkarya untuk lndonesia.

Jadi, Siaga Jiwa Raga merupakan komitmen seumur hidup santri yang terbentuk dari tradisi pesantren yang tidak hanya mengajarkan kepada santri-santrinya tentang ilmu dan akhlak, melainkan juga tazkiyatun nafs, yaitu mensucikan jiwa dengan cara digembleng melalui berbagai 'tirakat'lahir dan batin yang diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tema Santri Siaga Jiwa Raga menjadi sangat penting dan relevan diera pandemi Gorona Virus Desease (COVID-19) seperti sekarang ini, dimana kaum santri tidak boleh lengah dalam menjaga protokol kesehatan5M+1D (Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menjauhi Kerumunan, Mengurangi Mobilitas, dan Doa).

Hal ini juga perlu diperhatikan oleh masyarakat lndonesia padaumumnya agar tetap menyiagakan jiwa serta raganya demi kepentingan bangsa lndonesia, terutama dalam rangka bersama-sama untuk bangkitdari dampak pandemi COVID-19.

Kita patut mengapresiasi pengalaman beberapa pesantren yang berhasil melakukan upaya pencegahan, pengendalian, dan penangananatas dampak pandemi COVID-19.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa pesantren juga memiliki kemampuan untuk menghadapi pandemi COVID-19 di tengah berbagai keterbatasan fasilitas yang dimilikinya.

Modal utamanya adalah tradisi kedisiplinan dan sikap kehati-hatian yang selama ini diajarkan oleh para pimpinan pesantren (kiai/nyai) kepadasantri-santrinya. (Tim liputan/red)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini