-->
    |



Program Padat Karya KLHK di Desa Batu Ampar Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Setempat


Kubu Raya ,Kapuasrayatoday.com - Sebanyak 10 ribu bibit Mangrove dan 25 ribu propagule ditanam di Desa Batu Ampar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya Kalimantan Barat pada Rabu, 6 Oktober 2021. Penanaman ribuan bibit Mangrove ini merupakan program Padat Karya Rehabilitasi Mangrove dari Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) pada Tahun 2021.

Ketua Lembaga Pengelola Hutan Desa Batu Ampar, Hermansyah mengatakan di Tahun 2021 mendapatkan bantuan Rehabilitasi Mangrove dari KLHK seluas 35 Hektare. Dan dari 35 Hektare luas lahan itu menurut dia jumlah bibit Mangrove yang ditanam 10 ribu dan jumlah propagule yang ditanam sebanyak 25 ribu.

"Luas lahan yang kami rehabilitasi Mangrove ada 35 Hektare yang berada di beberapa lokasi di Desa Batu Ampar,"kata Hermansyah Rabu, (6/10)  2021 di Batu Ampar.



Ia menambahkan, dari program Padat Karya tersebut  jumlah kelompok masyarakat Desa Batu Ampar yang ikut bekerja hampir 200 orang. Dari jumlah warga yang ikut bekerja ini kata dia sangat terbantu karena mendapatkan lapangan pekerjaan sehingga perekonomiannya meningkat.

"Dengan adanya program Padat Karya Rehabilitasi Mangrove ini warga Desa Batu Ampar sangat terbantu dan sangat mendukung. Karena program ini selain menahan alur sungai dari abrasi juga membuka lapangan pekerjaan untuk warga,"ujarnya.

Sementara itu, Kepala Desa Batu Ampar Herry Prawiranto mengatakan, bahwa Desa Batu Ampar pada Tahun 2021 ini mendapatkan bantuan 35 H dari program padat karya rehabilitasi Mangrove. Dan dari 35 H itu kata dia lokasi tanamnya berada di Telok Air, Cabang Ruan dan Dusun Sungai Limau.

"Saya sebagai kepala Desa sangat mendukung program padat karya ini. Karena dengan adanya program ini banyak warga yang diberdayakan sebagai pekerja untuk menanam bibit Mangrove. Sehingga dimasa pandemi perekonomian masyarakat Desa Batu Ampar meningkat,"katanya.

Lebih lanjut, kata Herry, bahwa Desa Batu Ampar memiliki hutan Mangrove seluas 33.150 ribu Hektare yang terbentang disepanjang alur sungai. Dari luas hutan mangrove itu kata Herry ada sejumlah spesies, satwa dan habitat seperti udang, kepiting dan kepiting yang berada di mangrove.

"Hutan mangrove ini manfaatnya sangat banyak, selain untuk mencegah terjadinya abrasi, menjadi pendapatan nelayan, bisa juga untuk tempat habitat kepiting dan udang berkembang biak,"tuturnya.(rilis/red)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini