-->
    |



Venezuela Menjadi Agenda Utama dalam Lawatan Blinken ke Ekuador dan Kolombia


Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Presiden Ekuador Guillermo Lasso berbicara kepada media, di Quito, Ekuador 19 Oktober 2021. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengunjungi Amerika Latin pada minggu ini untuk membahas upaya mengatasi migrasi yang kacau, di mana Kolombia menampung hampir 2 juta migran Venezuela dan Ekuador juga menampung sejumlah besar migran.

Dalam sebuah pernyataan, Selasa (19/10), juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price menyatakan Blinken pada hari yang sama berbicara dengan menteri luar negeri Chili dan wakil presiden Kolombia sekaligus berterima kasih kepada mereka atas peran mereka sebagai tuan rumah bersama dari “Pertemuan Tingkat Menteri Mengenai Masalah Migrasi” hari Rabu di Bogota termasuk upaya “pemberian status perlindungan sementara kepada hampir 2 juta migran Venezuela.”Dalam sebuah pernyataan terpisah, Price mengatakan Blinken berbicara dengan menteri luar negeri Chili yang menyampaikan penghargaannya untuk berpartisipasi dalam pertemuan hari Rabu dan "dukungan berlanjut dari Chili bagi para pengungsi dan migran dari kawasan, khususnya dari Venezuela dan Haiti."

“Mereka menyinggung sasaran bersama dalam hubungan bilateral, termasuk tindakan segera untuk bekerja sama dalam mendukung migrasi yang tertib, aman, dan manusiawi di kawasan itu, juga menghentikan aliran migran gelap yang tidak terkendali di hemisfer tersebut,” tambah pernyataan itu.

Venezuela dilaporkan menjadi agenda utama ketika Blinken mengunjungi Ekuador dan Kolombia minggu ini, kunjungan pertamanya ke Amerika Selatan sebagai diplomat tertinggi AS.

Pada Selasa (19/10), Blinken bertemu di Quito dengan Presiden Ekuador Guillermo Lasso dan Menteri Luar Negeri Mauricio Montalvo untuk melanjutkan pembahasan mengenai pemerintahan yang demokratis dan isu-isu seperti kontra-narkotika dan migrasi.

AS menyerukan pembicaraan politik terus dilanjutkan antara pemerintah Venezuela dan pihak oposisi negara itu, dengan mengatakan ekstradisi sekutu dekat Presiden Nicolás Maduro ke AS merupakan masalah yang terpisah dari negosiasi tersebut.

Pemerintah Maduro mengumumkan akhir ekan lalu rencana menghentikan pembicaraan setelah Alex Saab, seorang pengusaha Kolombia yang dituduh melakukan pencucian uang atas nama pemerintah Venezuela, telah diekstradisi ke Amerika Serikat dari Cape Verde untuk menghadapi beberapa dakwaan.(VOA)





Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini