Sanggau,Kapuasrayatoday.com -
Warga Dusun Landau Desa Jangkang Kecamatan Jangkang Kabupaten Sanggau usulkan Jembatan Sungai Ence di Dusun Landau dibangun baru.
Jembatan yang menghubungkan tiga Desa yaitu Desa Jangkang, Desa Terati dan Desa Semombat tersebut kondisinya sudah sangat memprihatinkan.
Sejak dibangun pada tahun 1980 jembatan Sungai Ence pernah di rehap melalui APBD Kabupaten Sanggau pada tahun 2017.
Namun karena termakan usia dan kondisi tiang yang sudah lapuk, jembatan Sungai Ence yang membentang sepanjang 13 meter teresebut beberapa kali mengalami longsor sehinga arus angkutan orang dan barang menjadi terhambat.
Untuk mengatasi sementara, masyarakat Dusun Landau melakukan perbaikan secara swadaya dengan mengerahkan warga Dusun Landau satu KK satu orang kata Gabriel salah satu warga Dusun Landau kepada media ini melalui pesan singkat WhatsApp yang diterima pada Kamis (7/10) siang.
Untuk itu warga Landau berharap kepada Pemkab Sanggau untuk sesegera mungkin melakukan pembangunan jembatan tersebut. Mengingat jembatan sungai Ence merupakan akses penghubung antara Desa Jangkang, Desa Terati dan Desa Semombat Kecamatan Jangkang dan bisa juga dilalui menuju ke kota Sanggau.
Untuk bisa dilalui kata Gabriel lagi, akibat diterjang banjir, pada bulan September 2021 saja masyarakat dusun Landau dan sekitarnya sudah dua kali melaksanakan gotong royong karena tiang jembatan patah dan hanyut terbawa arus.
Sebagai usulan resmi, masyarakat Dusun Landau Desa Jangkang sudah mengirimkan surat yang di tandatangani Kepala Dusun bersama masyarakat kepada Bupati Sanggau dengan tembusan kepada Ketua DPRD, dan Kepala Bappeda Sanggau.
Hal senada juga disampaikan oleh F. Supardi tokoh pemuda dusun Landau, ia mengatakan jembatan sungai Ence merupakan akses satu - satu yang dimiliki masyarakat di empat desa yaitu desa Jangkang dusun Landau, desa Selampung, desa Terati dan desa Semombat untuk kepeluan angkutan orang dan barang.
Dia berharap pemkab Sanggau dapat menggarakan dana untuk pembangunan jembatan tersebut dalam waktu dekat sehinga arus orang dan barang tidak terhambat, yang pada akhirnya menyebabkan biaya ekonomi tinggi pungkas F.Supardi.
Penulis. Sudarno