|



NATO, Uni Eropa Kecam Penumpukan Militer Rusia dekat Ukraina

Presiden Komisi Uni Eropa, Ursula von der Leyen(Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Presiden Komisi Uni Eropa Ursula von der Leyen dan Sekjen NATO Jens Stoltenberg hari Minggu (28/11) melangsungkan pertemuan dengan Presiden Lithuania Gitanas Nausda dan Perdana Menteri Ingrida Imonyte.

Mereka membahas ketegangan saat ini dengan Belarus terkait migran yang terjebak di perbatasannya, dan penumpukan pasukan militer Rusia di perbatasan dengan Ukraina.

Von der Leyen menjanjikan dukungan berkelanjutan bagi Lithuania, mengutuk “instrumentalisasi manusia untuk tujuan politik,” dan mengecam keras “serangan hibrida” terhadap blok itu – termasuk disinformasi dan serangan dunia maya.Sejak musim panas lalu ribuan migran telah melakukan perjalanan ke Belarus dan berusaha menyebrang ke Polandia, Lithuania atau Latvia; tiga negara yang berbatasan dengan Uni Eropa.

Dalam kesempatan itu Sekjen NATO Jens Stoltenberg meminta Rusia bersikap “transparan” atas “peningkatan pasukan militer yang tidak dapat dijelaskan dan tidak dapat dibenarkan di dekat Ukraina.”

Stoltenberg Jumat lalu (26/11) memperingatkan Rusia bahwa setiap upaya menyerang Ukraina akan menimbulkan “biaya” karena meningkatnya kekhawatiran terhadap penumpukan pasukan militer Rusia di dekat perbatasan tetangga bekas Uni Soviet itu.

Ukraina mengatakan Rusia menempatkan sekitar 90.000 personil pasukan di dekat perbatasan bersama mereka, pasca latihan perang besar-besaran di bagian barat Rusia pada awal tahun ini.Kementerian Pertahanan Ukraina mengatakan beberapa unit tentara ke-41 Rusia masih berada di dekat Yelnya, sekitar 260 kilometer utara perbatasan itu.

Rusia menyangkal rencana untuk melakukan invasi apapun dan menolak merinci lebih jauh gerakan pasukan di wilayahnya sendiri.

Para menteri luar negeri negara-negara anggota NATO Selasa nanti (30/11) akan melangsungkan pertemuan di Latvia untuk membahas situasi di dekat Ukraina itu.(VOA)







Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini