-->
    |

Inggris Tuduh Kremlin Berusaha Pasang Pemimpin Pro-Rusia di Ukraina

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab tiba untuk menghadiri rapat di Kantor Urusan Luar Negeri dan Persemakmuran di London, 1 September 2020. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Inggris pada Sabtu (22/1) menuduh Kremlin berusaha menempatkan seorang pemimpin pro-Rusia di Ukraina dan mengatakan para petugas intelijen Rusia telah menghubungi beberapa mantan politisi Ukraina sebagai bagian dari rencana invasi.

Kementerian Luar Negeri Inggris menolak memberi bukti untuk mendukung klaim tersebut. Tudingan itu muncul di tengah tingginya ketegangan antara Rusia dan Barat mengenai penumpukan tentara Rusia di dekat perbatasannya dengan Ukraina. Moskow telah bersikeras pihaknya tidak berniat menginvasi.

Kementerian Inggris mengatakan pihaknya memiliki informasi bahwa pemerintah Rusia sedang mempertimbangkan mantan anggota parlemen Ukraina Yevheniy Murayev sebagai kandidat potensial untuk menjadi pemimpin yang pro-Rusia.

"Kami tidak akan menoleransi plot Kremlin untuk menempatkan pemimpin pro-Rusia di Ukraina," kata Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss lewat Twitter. "Kremlin tahu operasi militer akan menjadi kesalahan strategis yang besar dan Inggris dan mitra-mitra kami akan menjatuhkan sanksi berat terhadap Rusia."

Pernyataan Inggris itu dirilis pada Minggu (23/1) pagi waktu Moskow dan Kyiv, dan belum ada tanggapan dari Kremlin.

"Plot semacam ini sangat mengkhawatirkan," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Emily Horne dalam pernyataan. "Rakyat UKraina memiliki hak kedaulatan untuk menentukan masa depan mereka sendiri, dan kami mendukung mitra-mitra yang terpilih secara demokratis di Ukraina."

Kementerian Luar Negeri Rusia membantah pernyataan Inggris yang dirilis Minggu pagi (23/1) waktu Moskow dan Kyiv tersebut, menyebutnya "disinformasi."

"Disinformasi yang disebarkan oleh @FCDOGovUK adalah indikasi lain bahwa para anggota @NATO yang dipimpin oleh negara-negara Anglo-Saxon yang meningkatkan ketegangan di sekitar #Ukraina," cuit kementerian itu.

Murayev, 45, adalah politisi pro-Rusia yang menentang integrasi Ukraina dengan Barat. Menurut sebuah jajak pendapat oleh lembaga kajian Razumkov’s Centre pada Desember 2021, Murayev berada di peringkat ketujuh di antara para kandidat untuk pilpres 2024, dengan tingkat dukungan sebanyak 6.3%.(VOA)



Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini