|



Jihadis Nigeria Culik 20 Anak-Anak

Barang-barang milik siswa Bethel Baptist High School berserakan di lingkungan sekolah saat orang tua siswa yang diculik mengharapkan kepulangan mereka, di Wilayah Pemerintah Daerah Chikun di negara bagian Kaduna, barat laut Nigeria, 14 Juli 2021. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Tokoh masyarakat dan warga di Kano, Nigeria, pada Jumat (21/1) mengatakan kelompok jihadis membunuh dua orang dan menculik 20 anak-anak di negara bagian Borno, di mana mereka melancarkan pemberontakan selama lebih dari sepuluh tahun.

Serangan di Desa Piyemi itu terjadi di dekat Kota Chibok di mana empat tahun lalu kelompok Boko Haram menculik lebih dari 200 siswi sekolah. Serangan tersebut memicu kemarahan internasional.

Pemberontak di Negara Islam Provinsi Afrika Barat ISWAP menyerbu Piyemi pada Kamis (20/1) sore menewaskan dua laki-laki, dan menculik 13 anak perempuan dan 7 anak laki-laki.Militan ISWAP yang mengenakan seragam militer menembaki dan menjarah toko-toko di desa dan membakar rumah, ujar warga dan tokoh masyarakat setempat. Militan menyerang dari hutan Sambisa di dekatnya dan menggiring “20 anak yang diculik ke dalam sebuah truk yang mereka sita dari desa dan membawa anak-anak itu ke dalam hutan,” ujar Silas John, seorang warga lainnya.

Pejabat-pejabat militer belum bersedia mengomentari serangan itu.

Namun seorang pejabat pemerintah Chibok membenarkan serangan itu tanpa memberi rincian lebih jauh.Serangan ini merupakan yang ketiga dalam beberapa hari ini, dan menggarisbawahi risiko yang dihadapi desa-desa di sekitar Chibok dari para jihadis ini,” ujar Ayuba Alamson, tokoh masyarakat di Chibok.

Penculikan pada Kamis (20/1) terjadi ketika Nigeria sedang berjuang mengatasi serangkaian serangan penculikan yang meminta uang tebusan oleh kelompok-kelompok kriminal setahun terakhir ini, di negara bagian di barat laut Nigeria,

UNICEF mengatakan sekitar 1.500 siswa diculik tahun lalu dalam 20 peristiwa penculikan massal di sekolah-sekolah di seluruh wilayah itu. Enam belas siswa tewas dalam penculikan itu.

Sebagian besar sandera dibebaskan setelah negosiasi dengan kelompok-kelompok kriminal ini, tetapi sebagian masih ditahan di tempat persembunyian mereka di hutan.

Pasukan keamanan telah ditempatkan di Chibok pasca penculikan 200an siswi tahun 2014 lalu, tetapi serangan kelompok jihadis yang menelan korban jiwa terus berlanjut, di mana mereka melancarkan serangan dari hutan-hutan trdekat.

ISWAP, yang memisahkan diri dari Boko Haram pada 2016, merebut Hutan Sambisa dari Boko Haram pasca kematian Abubakar Shekau padabulan Mei dalam bentrokan antar kedua faksi.

Lebih dari 400.000 orang tewas dan dua lainnya terpaksa mengungsi akibat konflik di timur laut Nigeria itu. (VOA)







Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini