|



APKASINDO Sanggau Akan Menggelar Aksi Akibat Anjlok Harga Kelapa Sawit

Sanggau.Kapuasrayatoday.com-
Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) akan Menggelar Aksi Keprihatinan petani kelapa sawit Indonesia di depan kantor Bupati Sanggau. Menuntut larangan ekspor minyak goreng dan CPO yang mengakibatkan anjloknya harga kelapa sawit (TBS).

Mahatir Muhammad sebagai koordinator lapangan dan juga sebagai sekretaris DPD APKASINDO Kabupaten Sanggau saat di hubungi pihak Media menjelaskan Akibat larangan ekspor minyak goreng dan CPO oleh Presiden Joko Widodo harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit anjlok, hal ini mengakibatkan perekonomian rumah tangga petani kelapa sawit se-Indonesia menjadi sangat tertekan dan memprihatinkan.

Lanjutnya tuntutan petani kelapa sawit di sekitar halaman kantor Bupati Sanggau menyampaikan aspirasi kepada presiden Jokowi dan perwakilan istana supaya melindungi petani akibat turunnya harga kelapa sawit sebesar 75% di 22 provinsi di Indonesia.

"Meminta Presiden Joko Widodo meninjau ulang kebijakan larangan ekspor minyak kelapa sawit dan produk minyak goreng serta bahan bakunya karena dampaknya langsung ke harga tandan buah segar (TBS)"

"Meminta Presiden Joko Widodo supaya melindungi 16 Juta petani Sawit yang terancam turun pendapatannya akibat larangan ekspor minyak kelapa sawit."

"Meminta Presiden Joko Widodo untuk memperkuat jaringan distribusi minyak goreng, Kelapa Sawit (khusus subsidi) dengan melibatkan jaringan TNI-Polri"

"Meminta Presiden Joko Widodo untuk memerintahkan menteri pertanian untuk merevisi Permentan No 01 2018 tentang tata niaga tandan buah segar (TBS) dari Kelapa Sawit atau penetapan harga kelapa sawit."

Mahatir sebagai koordinator lapangan dan sekretaris DPD APKASINDO Kabupaten Sanggau terus memperjuangkan nasib petani kelapa sawit khususnya di seluruh kabupaten Sanggau ini. Menyikapi dampak larangan ekspor minyak goreng dan CPO. Petani kelapa sawit menjadi sangat tertekan dan memprihatinkan. Tuturnya

Aksi akan di laksanakan sekitar pukul 09.00 Wib sampai 12.00 Wib di halaman kantor Bupati Sanggau, jumlah massa 50 orang dan 10 Truk bermuatan Kelapa Sawit atau TBS dengan di kibarkan Bendera APKASINDO, Spanduk dan Poster untuk memperjuangkan Petani Sawit. 

Nasib petani sawit skala kecil semakin sulit akibat larangan ekspor CPO dan produk turunannya. Harga tandan buah segar yang mereka jual ke tengkulak kini tak sampai separuh dari harga normal. 

Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) meminta pemerintah membuat kebijakan yang menyatakan bahwa pembelian TBS harus mengacu kepada harga internasional (cif Rotterdam) untuk melindungi petani.

Apkasindo menyebut kebijakan kewajiban memasok ke dalam negeri atau domestic market obligation (DMO) dan domestic price obligation (DPO) minyak sawit mentah (CPO), olein, dan minyak goreng, akan menekan harga tandan buah segar sawit di tingkat petani.

Sekretaris DPD Apkasindo Kabupaten Sanggau Mahatir Muhammad mengatakan dengan kebijakan tersebut maka pabrik kelapa sawit akan menekan harga pembelian Tandan Buah Segar (TBS) ke petani kelapa sawit. Tutupnya (Cep)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini