|



Polisi Texas Dikecam karena Lambat Merespons Penembakan di SD Robb

Sejumlah warga memberi penghormatan untuk para korban tewas akibat penembakan massal di SD Robb pekan ini di Uvalde, Texas, Sabtu, 28 Mei 2022. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Puluhan orang berkumpul pada Sabtu (28/5) di Uvalde, negara bagian Texas, AS, untuk berduka dan mengenang 21 orang yang tewas awal pekan ini di sebuah sekolah dasar.

Dua puluh satu salib dipasang di sekitar sebuah air mancur di sebuah alun-alun kota. Masing-masing salib mewakili 19 pelajar kelas 4 SD yang tewas dan kedua guru mereka, Irma Garcia dan Eva Mireles. Tumpukan bunga, boneka dan pesan-pesan mengelilingi salib-salib itu. Lilin-lilin dinyalakan.

Pastor Humberto Renovato, 33 tahun, yang tinggal di Uvalde, meminta semua orang untuk bergandengan tangan dan berdoa.

Para penyelidik pada Sabtu (28/5) terus melakukan penyelidikan untuk mencari tahu kesalahan apa yang terjadi pada Selasa (24/5) sejak pelaku penembakan, Salvador Ramos, menabrak pagar di sekitar SD Robb. Pria berusia 18 tahun itu memasuki sekolah itu lewat pintu yang tak dikunci dan menewaskan 21 orang.Ramos berada di dalam sekolah itu selama 40 menit hingga satu jam. Pada pukul 12.51, sebuah tim taktis yang dipimpin Patroli Perbatasan AS memasuki sekolah dan menewaskannya.

Polisi belum menyimpulkan motif dari penembakan itu. Ramos, yang tidak lulus SMA, tidak memiliki catatan kriminal ataupun penyakit kejiwaan.Direktur Departemen Keamanan Masyarakat Texas mengatakan pada Jumat (27/5) bahwa polisi yang merespons penembakan itu memutuskan untuk tidak segera memasuki ruang kelas tempat penembak berada. Keputusan tersebut dibuat karena mereka yakin para murid tidak lagi dalam keadaan bahaya.

Dalam konferensi pers di luar sekolah itu, Steven McCraw mengatakan komandan insiden pada itu menilai tidak ada lagi penembak aktif. Ia mengira situasi telah beralih ke penyanderaan sambil ia menunggu tim taktis tiba.McGraw mengatakan kepada wartawan bahwa dengan melihat ke belakang, "adalah keputusan yang salah" untuk menunggu untuk mengkonfrontasi pelaku.

McGraw mengidentifikasi komandan tersebut adalah Pete Arredondo, kepala polisi Distrik Sekolah Konsolidasi Uvalde.Kepolisian Uvalde mendapat kecaman tajam. Dan sejumlah polisi dari kota-kota lain, termasuk Houston dan Dallas, telah datang ke Uvalde untuk mendukung. Mereka juga membantu melindungi anggota polisi dari departemen itu, wali kota dan pemilik toko senjata yang didatangi Ramos untuk membeli senapan AR-15 dan amunisinya.

Beberapa mobil polisi terlihat berada di luar rumah Arredondo pada Sabtu (28/5).

Presiden Joe Biden dijadwalkan mengunjungi Uvalde pada Minggu (29/5).(VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini