|



Petani, Masyarakat di Inggris Didesak Jaga Pasokan Air


Jembatan di Woodhead Reservoir, West Yorkshire, Inggris, saat permukaan air turun sangat rendah di tengah suhu udara panas mencapai rekor di Inggris, 18 Juli 2022. (Foto:VOA)


Kapuasrayatoday.com - Inggris telah menghadapi masa delapan bulan paling kering dalam kurun hampir 50 tahun. Angka-angka terakhir menunjukkan ini adalah bagian dari gambaran perubahan iklim yang lebih luas. Badan Lingkungan Hidup telah bertemu dengan para petani dan perusahaan-perusahaan air untuk membahas cara mencegah kekeringan, dengan menghentikan kebocoran dan mengelola konsumsi air di pertanian. Masyarakat juga didesak untuk menjaga pasokan air.

Danau-danau mengering, tanah retak-retak dan gersang. Ini adalah pemandangan yang terlihat di berbagai penjuru Inggris, yang telah mengalami masa delapan bulan paling kering dalam kurun hampir 50 tahun. Panas ekstrem dalam beberapa pekan belakangan mengindikasikan bahwa penyebabnya adalah perubahan iklim.

Para pejabat dari National Drought Group, yang beranggotakan perusahaan-perusahaan air, Badan Lingkungan Hidup, Serikat Petani Nasional dan badan-badan lainnya, akhir pekan lalu bertemu untuk membahas cara menanggulangi kondisi tersebut.Petani didesak untuk menghentikan kebocoran dan mengelola konsumsi air di pertanian, sedangkan masyarakat didesak untuk menjaga pasokan air.

John Leyland, Direktur Lingkungan Hidup dan Bisnis di Badan Lingkungan Hidup, mengatakan, "Sebagian besar Inggris telah memasuki apa yang kami sebut status iklim kering berkepanjangan dan ini adalah tahap pertama kekeringan. Sekarang ini tidak ada definisi tunggal mengenai kekeringan. Saran saya, jangan tunggu ini terjadi, kita sudah berada dalam cuaca kering berkepanjangan dan karena itu kami ingin meminta masyarakat dan pengguna air untuk mulai bertindak sekarang.”

Perusahaan-perusahaan air, khususnya di bagian selatan Inggris, memberlakukan rencana untuk kekeringan. Jika diperlukan, izin akan dikeluarkan untuk memungkinkan ekstra air sungai dipompakan ke waduk-waduk guna mempertahankan pasokan.

Langkah-langkah darurat baru ini diharapkan dapat membantu para petani seperti John Newman untuk mempertahankan tanaman mereka tetap hidup. Manajer Kebun Abbey Home ini mengatakan, "Aspek negatif dari suhu panas di sini adalah ini hampir memaksa tanaman siap dipanen sedikit lebih awal. Jadi kami semula perkirakan akan panen mungkin pada akhir minggu pertama bulan Agustus. Tetapi saya menduga kami akan di sini pada awal minggu pertama Agustus.”Masyarakat juga didesak untuk turut berperan menghemat air. Dr Josie South, pakar ekologi air tawar dari Leeds University mengemukakan, hal-hal yang dapat dilakukan orang biasa adalah menyimpan air hujan. Ia menambahkan, "Pada akhirnya tidak banyak yang dapat kita lakukan jika kita tidak mematuhi kebijakan nol bersih atau kebijakan nol bersih yang benar-benar efektif. Kami belum melihat ini.”

Masyarakat umum telah diminta untuk menghemat air dengan beralih dari mandi berendam di bak menjadi mandi di bawah pancuran, menggunakan kembali air yang digunakan untuk membilas sayuran dan menyimpan air dingin di lemari es untuk menghindari konsumsi air keran.

Para pejabat di Badan Lingkungan Hidup mengalihkan air ke sungai-sungai yang airnya tinggal sedikit, menyelamatkan ikan dan mengalirkan kembali oksigen ke air sementara perusahaan-perusahaan air menerapkan tahap awal dari rencana kekeringan mereka.(VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini