|



Menteri Luar Negeri Inggris Serukan Warganya Tinggalkan Ukraina

Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss berbicara dalam sebuah konferensi pers di Moskow, Rusia, setelah menghadiri pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, pada 10 Februari 2022. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com - Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss pada Senin (14/2) mengatakan Rusia dapat melancarkan invasi ke Ukraina “dalam waktu dekat,” dan mendesak warga negara Inggris untuk meninggalkan Ukraina selagi masih ada kesempatan.

Setelah memimpin rapat komite darurat “COBRA” pemerintah Inggris, Truss mengatakan akan ada sanksi “berat” terhadap oligarki dan perusahaan-perusahaan Rusia jika Presiden Vladimir Putin memutuskan untuk menyerang Ukraina. “COBRA” adalah singkatan dari Civil Contingencies Committee (Komite Kontingensi Sipil) yang dibentuk untuk mengatasi masalah darurat atau gangguan besar berskala nasional.

Truss meminta Rusia untuk meredakan ketegangan, dan memindahkan pasukannya dari perbatasan Ukraina.

Ketika ditanya wartawan apakah jalur diplomatik untuk mengatasi krisis itu masih ada, Truss mengatakan pilihan itu ada di tangan Putin. “Ia (Putin.red) perlu memahami bahwa akan ada harga besar yang harus dibayar jika ia menyerang Ukraina, dan harga ini akan ditanggung oleh perusahaan-perusahaan, oligarki, dan pada akhirnya oleh rakyat Rusia,” tegas Truss.

Ia menambahkan bahwa serangan Rusia ke Ukraina sama dengan berakhirnya kelanjutan pengiriman gas Rusia lewat pipa gas Nord Stream 2 ke Jerman.Sementara itu, Amerika Serikat (AS) pada Senin (14/2) menyatakan akan menutup kedutaan besarnya di ibu kota Ukraina dan memindahkan staf yang masih bertahan ke sebuah kota di dekat perbatasan Ukraina dengan Polandia untuk mengantisipasi kekhawatiran terjadinya invasi oleh Rusia.

Pengumuman Kementerian Luar Negeri AS itu menyusul keputusannya pada akhir pekan lalu yang memerintahkan seluruh diplomat non-esensial untuk meninggalkan Kyiv.

Sebagian kecil staf kedutaan besar akan direlokasi dari Kyiv ke Lviv, di mana mereka akan menyediakan layanan konsuler terbatas bagi warga negara Amerika dan menjaga komunikasi dengan pemerintah Ukraina tetap terbuka, kata kementerian.

Kementerian juga kembali mengingatkan warga negara AS di Ukraina untuk segera meninggalkan negara itu(VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini