|



Protes Anti Mandat Vaksin Meluas ke Eropa, Australia, Selandia Baru


Para pengemudi truk dan para pendukungnya memblokir akses ke Jembatan Ambassador yang menghubungkan Detroit di AS dan Windsor di Kanada dalam demo memprotes aturan wajib vaksinasi COVID-19, di Windsor, Otario, Kanada, 12 Februari 2022. (Foto:VOA)


Kapuasrayatoday.com - Protes-protes menentang mandat vaksinasi virus corona yang dimulai oleh para supir truk di Ibu Kota Kanada, Ottawa, dan menyebar ke perbatasan Amerika Serikat (AS)-Kanada, telah menyebabkan munculnya aksi-aksi tiruan di Eropa dan tempat lain di dunia.

Polisi Kanada pada Sabtu (12/2) pagi mulai mengusir para demonstran, yang memblokir Jembatan Ambassador, penghubung penting antara kedua negara. Berbagai laporan media mengatakan ketegangan mereda ketika polisi membujuk para demonstran untuk memindahkan truk-truk mereka.

Namun, para pengunjuk rasa terus berdatangan. Mereka berkumpul beberapa blok dari tempat itu dan menguasai jalan menuju ke jembatan. Hingga malam hari, lalu lintas belum juga pulih di Jembatan Ambassador.

"Kami mengapresiasi kerja sama para demonstran pada saat ini dan kami akan terus berusaha mengatasi demonstrasi secara damai. Hindari area itu!" cuit kepolisian Windsor. Ditambahkannya, tidak ada yang ditangkap.

Para pengemudi truk itu menuntut diakhirinya pembatasan kegiatan masyarakat terkait virus corona. Mereka memulai protes "Konvoi Kebebasan" yang menyebabkan penutupan jembatan antara kota Detroit di Michigan, AS dengan Kota Windsor di Ontario, Kanada. Aksi itu juga menutup beberapa titik penting lain yang menghubungkan kedua negara itu.

Protes-protes itu telah memicu demonstrasi "Konvoi Kebebasan" di Prancis, Australia dan Selandia Baru.

Di Paris pada Sabtu (12/2), para demonstran dalam kendaraan menghambat lalu lintas di sekitar monumen Arc de Triomphe. Mereka mengabaikan perintah yang melarang mereka memasuki kota itu untuk berdemonstrasi. Polisi mengatakan mereka menyetop 500 kendaraan dan mengeluarkan 300 surat tilang.

Aksi-aksi anti-vaksinasi yang diadakan dalam beberapa hari belakangan di Selandia Baru dan Australia meraih momentum pada Sabtu (12/2), ketika para demonstran memblokir jalan-jalan dan mengusik kehidupan di ibu kota.(VOA)



Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini