|



Penyanyi Asal Landak Nicho Garap Lagu "Terlanjur Cinta" di Sanggau

Sanggau.Kapuasrayatoday.com - 
Terus berkarya Nicho Senyimpuan penyayi Asal Sengah Temila Kabupaten Landak menggarap album barunya berjudul Terlanjur Cinta di Sanggau. Demi mengharumkan nama daerah nya.

Kegiatan Membangun dari hasil karya Nicho didampingi model yang juga dari Landak bernama Claudia Sriwahyuni atau lebih dikenal dengan nama Yuni. 

Lokasi yang dipilihpun fokus pada taman mini yang cukup terkenal di kota Bumi Daranante. Diantaranya taman Sanggau Permai dan Pantai Kapuas. Memajukan sesuatu daerah yang menjadi kegiatan video klipnya.

Di dukung oleh Kameraman handal Yasin sengaja memilih lokasi suting ini sebagai bentuk promosi daerah Sanggau yang menjadi kebanggaan masyarakat setempat.

Hadir di lokasi soting, model dari Sanggar Tuah Production Kristina. Aktris dari Drama Sangau Kampong Emponai Mok Neng dan editor Mok Silok. 

"Sanggau permai. Siap berterusan berkarya di Sanggau,"tutur Nicho, Minggu 15 Mei 2022. 

Menurutnya, dirinya sudah menggarap dua album di Sanggau. Pertama berjudul Jomblo dan yang kedua berjudul Terlanjur Cinta. 

Nicho berharap album ini bisa diterima ditengah masyarakat luas. Kesuksesan bisa diraih siapa saja, tanpa terkecuali. Yang membedakan adalah alasannya. Banyak orang tidak berhasil meraih kesuksesan hanya karena banyak beralasan. Banyak yang beralasan, Saya tidak ada waktu untuk mengeksplor. Padahal kenyataannya kita semua memiliki waktu yang sama, 24 jam dalam sehari. 

“Semua punya jam tangan kan? Orang yang tidak akan sukses menggunakan jam tangan hanya untuk melihat waktu, tapi orang yang akan sukses menggunakan jam tangan untuk mengatur waktu,” ungkap Nicho

Selain itu, Nicho mengungkapkan bahwa ketakutan untuk memulai sesuatu adalah hal yang menghalangi kesuksesan seseorang. Takut akan kegagalan yang akan terjadi ketika memulai sesuatu. “Gapapa gagal, mulai aja dulu, kunci sukses adalah bertumbuh, kalau gagal ya buat lagi aja gapapa”. Gagal bukan berarti kita tidak mampu, hanya kita masih perlu mencobanya kembali hingga mendapatkan sesuatu yang benar. Seseorang akan terus mengingat kita sebagai orang yang gagal jika kita tidak selalu memulai untuk terus memperbaikinya.

Setelah kita tahu apa yang kita suka, setelah kita tahu apa yang kita bisa, setelah kita coba untuk ‘kawinkan’, setelah kita temukan passion kita, setelah kita berjuang bikin karya, gagal lalu buat lagi, buat lagi hingga berhasil, hanya kedisiplinan yang akan membawa kita jalan terus. Kedisiplinan bukan hal yang membuat kita terkekang, justru kedisiplinan membuat kita bebas. Seseorang bisa bebas melukis ketika ia disiplin bernyanyi, mengasah kemampuan bernyayi. Ketika sudah bisa membuat karya yang sesuai dengan yang kita suka, langkah terakhir adalah melangkah untuk membuat karya kita dapat dikenal orang lain.

Mungkin keterbukaan internet menjadi jalan untuk mengenalkan karya kita pada dunia. Namun bernyanyi tidak hanya satu, ketika kita menciptakan lagu ada ribuan penyanyi lain yang mungkin sudah lebih dulu dikenal. Nicho menyampaikan prinsipnya, 

“Sedikit lebih beda lebih baik, daripada 
sedikit lebih baik”. “Kalau kita mau sedikit lebih baik, nggak akan ada yang memperhatikan. Kalau mau lebih bagus mendingan lebih bagus banget aja sekalian, ekstrim. Tetapi kalau berbeda, akan muncul ke permukaan. Bagaimana caranya agar berbeda? Kasih karakter kita. Jujur aja saat bikin karya, bikin karya dengan apa yang kita suka. Hanya dengan menaruh karakter kita pada karya, sudah cukup membuat karya kita berbeda. Tahu kenapa? Karena kita tidak ada yang sama. Anak kembar sekalipun adalah orang yang berbeda,” (Cep)
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini