|

Bupati Sekadau Hadiri Penyerahan Sertifikasi RSPO Di APKS KK

 Aron : Harga TBS Anjlok Petani Sawit Jangan Putus Asa 



Sekadau,Kapuasrayatoday.com.- 

Bupati Sekadau Aron, SH menyerahkan sertifikat  Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) kepada sejumlah kelompok tani yang di bina oleh APKS Keling Kumang.

Acara tersebut di hadiri kepala dinas DKPPP Drs, Sandae, Kepala Pol.PP Paulus Yohanes, Kepala BPN Sekadau, camat Sekadau hilir, pejabat teras dari Credit Union (CU ) Keling Kumang serta para lembaga petani dan pengurus APKS Keling Kumang pada Sabtu (25/6) 2022

Dalam arahannya bupati Sekadau Aron SH, mengakui bahwa dirinya sudah banyak ditanyakan oleh masyarakat terkait anjloknya harga Tandan Buah Segar (TBS). Namun untuk menjawab pertanyaan tersebut memang agak sulit, sebab untuk menentukan harga TBS bukanlah wewenang pemerintah, melainkan pasar global.

Namun, kata dia lagi, pemerintah daerah selalu menyampaikan hal itu kepada pemerintah provinsi dan harapannya tentu pemerintah provinsi menyampaikan hal itu kepada pemerintah pusat.

"Itulah upaya yang telah kita lakukan sesuai dengan tingkatan, mengenai adanya keluhan masyarakat terkait anjloknya harga TBS," kata Aron.

Namun, ia meminta agar petani kelapa sawit tidak putus asa dengan kondisi ini, memang turunnya harga TBS akan berdampak dengan lambannya pertumbuhan ekonomi masyarakat, karena seperti yang kita ketahui bahwa 80 persen masyarakat di kabupaten Sekadau adalah petani.

Makanya pemerintah daerah kabupaten Sekadau akan terus menyuarakan keluhan warga ini kepada pemerintah pusat melalui pemerintah provinsi Kalimantan barat.

Pemerintah kata dia lagi, sangat mendukung apa yang dilakukan oleh CU Keling Kumang Agro, karena dengan program ini mereka telah banyak membina petani swadaya kelapa sawit,l swadaya, bahkan sudah mampu mendukung Agara petani mendapatkan sertifikat RSPO, program ini sejalan dengan program unggulan pemerintah daerah kabupaten Sekadau yakni Infrastruktur, Perkebunan, Pertanian, Perikanan untuk kesejahteraan masyarakat (IP3K).

"Saat ini sesuai data yang ada di pemerintahan daerah kabupaten Sekadau, jumlah kebun petani swadaya hampir mencari 30 ribu hektare," ungkapnya.

Jumlah ini sangat banyak, hanya saja masih banyak petani swadaya yang belum memahami cara yang baik untuk memelihara kebun kelapa sawit, sehinga produksi masih jauh dari harapan, untuk itu sambung dia, perlu ada pembinaan dari pihak terkait atau lembaga dan LSM yang bergerak di bidang kelapa sawit seperti APKS KK dan SPKS.

"Tujuannya agar para petani swadaya bisa melakukan perawatan kebunnya dengan baik, agar produksinya bisa baik," ingat Aron. (Tim)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini