|



POPSI Menilai Pernyataan Mendag Beli Sawit Petani RP.1.600/Kg Tidak Sesuai Aturan Dan Rugikan Petani Sawit

 POPSI : Pajak Ekspor Sebaiknya Ditinjau Ulang



Jakarta, kapuasrayatoday.com - 

Asosiasi petani sawit yang tergabung dalam Persatuan Organisasi Petani Sawit Indonesia (POPSI), yang terdiri dari Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia – Perjuangan (APKASINDO – Perjuangan) Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR), Jaringan Petani Sawit Berkelanjutan Indonesia (Japsbi), menilai arahan menteri Pedagangan - Zulkifli Hasan kepada produsen minyak goreng untuk membeli Tandan Buah Segar (TBS) petani seharga minimal 1.600/kg berpotensi merugikan petani sawit seluruh Indonesia dan tidak sesuai dengan aturan penetapan harga TBS yang sudah berlaku selama ini. 

Ketua Umum POPSI, Pahala Sibuea menilai, pernyataan Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan telah salah persepsi atas arahan kepada produsen minyak goreng untuk membeli sawit TBS petani dengan harga minimal Rp. 1.600/Kg.Karena arahan ini bertentangan dengan Permentan No 1 Tahun 2018 regulasi yang mengatur pembelian TBS di tingkat petani sawit. Seharusnya pemerintah mengeluarkan stetmen berdasarkan regulasi, bukan menghianati regulasi kata Pahala Sibuea melalui siaran pers yang di terima redaksi Kapuasrayatoday.com Rabu (29/6) malam.

Pahala Sibuea kemudian mengingatkan  kepada Menteri Zulkifli Hasan, bahwa sekarang petani saat ini dalam kesulitan untuk mempertahankan kebun dan Kehidupannya karena harga TBS terus turun di bawah Rp.1000/Kg. Di beberapa tempat bahkan 

sampai Rp.400/Kg.Dengan harga TBS seperti sekarang ini petani sangat sulit untuk bertahan. 

Kami berharap Kemendag bisa mencari solusi yang tepat, saat ini sebaiknya melakukan force mageure (Kedaruratan) karena banyak Pabrik Kelapa Sawit (PKS) yang tidak lagi mengolah TBS akibat tangki timbun penuh yang berdampak beberapa 

TBS petani tidak terbeli. Pemerintah saat ini juga perlu mengevaluasi Kembali pajak ekspor CPO dan pajak Bea Keluar (BK) karena sangat tinggi, saat ini sampai 600 USD per ton, artinya contoh kalau harga CPO 1.100 USD per ton, maka pungutan sekitar 600 USD, artinya sekitar 50 persen harga TBS untuk pungutan saja. 

Ketua Umum APKASINDO Perjuangan Alvian Arahman, mempertanyakan dasar

Menteri perdangan menetapkan harga TBS petani Rp.1.600/Kg. Kalau untuk kondisi sekarang dengan harga CPO yang berlaku dan juga harga pupuk yang tinggi mestinya harga TBS itu diatas Rp. 3.000/Kg. di Malaysia dengan harga CPO dunia saat ini harga TBS petani disana RM 880/Kg, kalau di rupiahkan sekitar Rp. 3.000 an/Kg. 

Hal yang sama juga di sampaikan Ketua Umum Aspekpir Indonesia, Setiono. Dia mempertayakan dasar penentuan harga TBS petani Rp.1.600 Kg. Harga TBS petani seharusnya tetap sesuai permentan No 1 Tahun 2018. Jika di patok dengan harga Rp.1.600/Kg bisa merugikan petani sawit, saat ini untuk penetapan harga dinas perkebunan diangka rata-rata Rp. 1.500 – 2.000 keatas. 

Setiono pun mengatakan jika harga TBS di patok dengan harga Rp. 1.600/Kg maka, pemerintah juga perlu mengatur harga pupuk dan mengembalikan harga pupuk di harga semula, harga pupuk saat ini sudah di angka Rp.1 juta keatas setiap saknya.

Sementara itu SPKS melalui Kepada Bidang Organisasi dan Anggota, Sabarudin, meminta Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan untuk bisa mempermudah ekspor CPO, saat ini banyak pabrik yang tutup dan tidak membeli buah petani lagi karena alasannya tangki penuh, akibatnya harga TBS petani turun drastis. Dari catatan kami di 10 provinsi wilayah anggota SPKS harga TBS saat ini berkisar antara Rp 500 -1.070 per kg.

Dampaknya tidak main-main petani sawit merugi sekitar Rp 1.500.000 - 2.000.000 per ha per bulan. Sementara, untuk kerugian petani sawit swadaya seluruh Indonesia dari bulan April-Juni ini sudah ada sekitar Rp 50 triliun. 

Kami juga menerima laporan dari anggota kami misalnya di Kab. Paser Kalimantan Timur dan Kab. Rokan Hulu, Riau petani sawit sudah tidak panen karena kalau panen saat ini sudah tidak menutupi biaya produksi, harga TBS di bawah Rp.1.000/Kg.

Sementara untuk harga pokok produksi itu sudah diatas Rp. 2.000/Kg nya. 

Sebagai impormasi.POPSI merupakan asosiasi petani sawit di Indonesia, yang memiliki anggota oragnisasi/Asosiasi petani sawit yaitu Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia –Perjuangan (APKASINDO – Perjuangan) Serikat Petani Kelapa Sawit (SPKS), Asosiasi Petani Kelapa Sawit Perkebunan Inti Rakyat (ASPEKPIR), Jaringan Petani Sawit Berkelanjutan Indonesia (Japsbi). 

Sumber Siaran Pers POPSI.

Editor.   Sudarno

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini