|



Ketua Umum GPMN: Reaktivasi Jalur KA Madura Langkah Konkrit Dorong Ekonomi Kerakyatan


 Bandung, Kapuasrayatoday.com - 

Reaktivasi jalur kereta Api Pulau Madura - Surabaya diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Timur secara signifikan. Usulan reaktivasi jalur KA yang digagas oleh Bupati Sumenep Achmad Fauzi ini mendapat respon positif dari berbagai kalangan.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengaku pihaknya mendukung penuh reaktivasi jalur KA Madura dan sudah berkoordinasi dengan Kementerian terkait. Sementara Ketua Badan Anggaran DPR RI MH Said Abdullah menjelaskan sudah ada investor dari Jepang yang berminat menggarap proyek reaktivasi jalur KA ini.

Ketua Umum Gema Perjuangan Maharani Nusantara (GPMN) Daddy Palgunadi menyatakan dukungannya terhadap program reaktivasi jalur KA Madura yang digagas oleh Bupati Sumenep itu.

"Ini merupakan langkah konkrit dari upaya mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan. Jika jalur KA ini dioperasikan kembali, tentunya efisiensi waktu dan biaya akan semakin ekonomis dan dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di wilayah Pulau Madura," ujar Daddy saat dihubungi awak Maharaninewstime.com di kediamannya di Bandung, Jum'at siang (10/3/2023).

Daddy menambahkan, upaya memobilisasi penumpang dan barang melalui jalur KA Madura ini tentunya akan berskala masif dan tepat waktu, sehingga dirinya optimis terhadap gagasan Bupati Sumenep ini dapat membantu terwujudnya swasembada pangan dan dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat.

Di kesempatan lain, Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) GPMN Kabupaten Sumenep Bambang Supratman juga sangat mendukung reaktivasi jalur KA Madura.

"Saya sangat mendukung upaya Cak Fauzi (Bupati Sumenep Achmad Fauzi-red) yang akan me-reaktivasi jalur KA Madura mengingat Kabupaten Sumenep ini merupakan wilayah paling ujung timur di Pulau Madura," ujar Bambang.

Masyarakat Kabupaten Sumenep sangat antusias terhadap program reaktivasi jalur KA Madura karena upaya ini akan sangat membantu mobilitas warga sehari-hari yang selama ini menggunakan kendaraan bermotor dan sering terjebak dalam kemacetan atau menghadapi wilayah yang kondisi jalannya rusak. Menurut Bambang, dibutuhkan waktu sekitar 4 atau 5 jam untuk perjalanan dari Sumenep menuju Surabaya yang berjarak sekitar 165 km. Bambang berharap kehadiran jalur KA Madura-Surabaya akan sangat membantu mobilitas masyarakat dan lebih ekonomis.

"Warga Sumenep banyak yang memiliki usaha di perantauan seperti di Kota Surabaya. Kehadiran kereta api di Sumenep untuk melayani angkutan penumpang dan barang tentunya mendapat sambutan meriah dari masyarakat Sumenep. Warga sangat mendambakan angkutan yang murah dan cepat ini, karena kehadiran kereta api pastinya akan menunjang perekonomian masyarakat Sumenep," tutup Bambang.

Sebelumnya, Bupati Sumenep Achmad Fauzi mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk reaktivasi Jalur KA Madura dengan tujuan mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat.

"Madura kaya akan komoditas garam, jagung, gula, dan daging sapi. Potensi kekayaan ini dapat menjadikan Madura sebagai andalan kekuatan nasional dalam mencapai target swasembada pangan," pungkas Achmad Fauzi.

Jalur kereta api di Pulau Madura mulai dibangun secara bertahap pada tahun 1897 dan 1913. Jalur ini kemudian ditutup sebagian pada tahun 1943. Pada tahun 1984, seluruh layanan kereta api di Pulau Madura secara resmi ditutup karena kalah bersaing dengan kendaraan bermotor.

Usulan reaktivasi jalur KA Madura selaras dengan Perpres No.80 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan (Gerbangkertasusila). Rencananya trayek Kamal (Bangkalan) dan Kalianget (Sumenep) akan menjadi jalur pertama yang akan di-reaktivasi-kan.

Sumber : Tim Media Center GPMN/red


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini