|

SPKS Sekadau Berbagi Keberhasilan Dalam Percepatan Sertifikasi ISPO, Bersama Disbun Kaltim Dan Disbunnak Kalbar

 


Pontianak, Kapuasrayatoday.com - Pada Selasa (15/8) 2023, Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Timur mengadakan kaji tiru dengan Dinas Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalimantan Barat dalam upaya untuk mempercepat sertifikasi ISPO bagi para petani kelapa sawit.
Bernardus Mohtar, S.Pd, yang diundang sebagai Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPSK), turut hadir dalam kegiatan tersebut. 

Kehadiran Bernardus Mohtar, S.Pd, dibutuhkan, karena selama ini lembaga yang dipimpinnya telah mendampingi petani sawit dalam upaya memperoleh sertifikasi ISPO dan RSPO. Dalam pertemuan ini, Disbunnak Provinsi Kalbar mewakili Kabupaten Sekadau dengan melibatkan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Sekadau, serta entitas lain seperti Aliansi Petani Keling Kumang (APKSKK), Koperasi Persada Engkersik Lestari, dan SOLIDARIDAD. 

Kabupaten Sekadau dikenal sebagai daerah yang telah mencapai kemajuan signifikan dalam himbauan sertifikasi ISPO dan RSPO bagi para petani sawitnya. Menurut Kadis DKP3 Kabupaten Sekadau,melalui kabid Perkebunan Ifan Nurpatria, penguatan data pekebun dan percepatan penemuan STDB menjadi strategi utama yang telah dilakukan. 

"Lebih dari 6 ribu hektar lahan pekebun telah terdata dengan lebih dari 1.874 STDB yang terverifikasi "clean and clear". Data ini telah disampaikan kepada berbagai pihak, termasuk NGO, dan Perusahaan, sebagai bagian dari upaya pendampingan ISPO pekebun" Ujar Ifan.

Dalam diskusi yang turut tergabung oleh GIZ SASCI dan perwakilan Pembangunan Berkelanjutan dari beberapa Grup Perusahaan, disampaikan pula berbagai strategi dari Provinsi Kalbar dan Kabupaten Sekadau guna mempercepat sertifikasi ISPO bagi para petani kelapa sawit. Di tengah proses yang memerlukan biaya tinggi, Bernardus Mohtar, S.Pd, menjelaskan pentingnya kolaborasi antara Pemerintah Daerah, LSM, dan Perusahaan dalam mendukung petani menuju sertifikasi ISPO yang wajib pada tahun 2025.

Ketua Serikat Petani Kelapa Sawit (SPSK), APKSKK, SOLIDARIDAD, dan Koperasi Persada Engkersik Lestari turut memberikan wawasan mengenai pengalaman mereka dalam mendampingi petani untuk mendapatkan sertifikasi ISPO dan RSPO di Kabupaten Sekadau. 

Meskipun terdapat tantangan seperti biaya tinggi, petani yang telah bersertifikasi ISPO juga belum merasakan manfaat seperti harga premium atau insentif yang biasanya diberikan kepada pemegang sertifikat RSPO kata Mohtar.

Oleh karena itu, usaha ekstra diperlukan dari berbagai pihak guna memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para petani mengenai manfaat dari sertifikasi ISPO.

"Meskipun tantangan dan biaya yang tinggi menjadi kenyataan, kami yakin bahwa langkah-langkah ini sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan industri kelapa sawit" Ujar Mohtar.

"Kami juga menyadari pentingnya memahami manfaat dari sertifikasi ISPO bagi petani. Oleh karena itu, kami akan terus berupaya memberikan edukasi dan pemahaman kepada rekan-rekan petani kami agar mereka dapat merasakan manfaat nyata dari upaya ini. Saya percaya bahwa dengan kerja sama yang kuat dan komitmen bersama, kita dapat mencapai tujuan berkelanjutan dalam industri kelapa sawit di masa depan. Terima kasih atas perhatian dan dukungannya." Pungkas Mohtar.(tim/*)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini