Sekadau, Kapuasrayatoday..com -
Wakil Bupati Sekadau, Subandrio DH.MH pada hari Rabu )15/5) pagi menghadiri acara deklarasi Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS) atau biasa disebut Open Defecation Free (ODF) di desa Nanga Biaban kecamatan Sekadau Hulu kabupaten Sekadau.
Adapun 3 pilar yang dideklarasikan adalah, stop buang air besar sembarangan (ODF), cuci tangan pakai sabun dan pengolahan air minum dan makanan rumah tangga.
Kades Nanga Biaban, Ado menyampaikan apresiasi kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau yang telah membimbing masyarakat desa Nanga Biaban sehingga ODF bisa dilaksanakan.
“Kami masyarakat desa Nanga Biaban mengucapkan terima kasih banyak kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau, khususnya puskesmas kecamatan Sekadau Hulu yang telah membimbing kami, sehingga kegiatan ODF ini bisa kami laksanakan pada hari ini,” ucapnya.
Desa Nanga Biaban dengan jumlah 250 KK dengan jumlah penduduk sampai saat ini berjumlah 1.090 jiwa kata Kades. Kepada pemerintah kabupaten Sekadau kades berharap bisa memperhatikan dan meningkatkan insfratruktur di desa Nanga Biaban, mengingat desa Nanga Biaban juga memiliki banyak objek wisata udara yaitu arung Jeram yang banyak diminati oleh para wisatawan menambahkan.
Terkait dengan kesehatan, Ado berharap kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau untuk bisa menemukan tenaga medis yang bisa tinggal di desa.
"Saya berharap kepada dinas kesehatan kabupaten Sekadau untuk bisa menempatkan Tenaga medis yang standby di desa Nanga Biaban, karena sampai saat ini tenaga medis di desa Nanga Biaban tidak ada yang standby di desa Nanga Biaban," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas (Kadis) Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (PP dan KB) kabupaten Sekadau, Henry Alpius menyampaikan apresiasi kepada masyarakat dan pemerintah desa Nanga Biaban yang sudah mampu melaksanakan ODF.
“Saya mengucapkan selamat kepada masyarakat, dan pemerintah desa Nanga Biaban dan semua pihak yang telah bekerja sama sehingga mampu mendeklarasikan desanya menjadi desa ODF,” ucapnya.
Henry menjelaskan, sumber penyakit utama adalah dari lingkungan yang sehat, oleh karena itu keberhasilan lingkungan harus kita jaga bersama,” tambah Henry.
Henry juga menyampaikan 5 hal yang harus diterapkan untuk menerapkan hidup sehat dalam keluarga dan masyarakat.
Lima hal yang harus diperhatikan untuk mencapai hidup sehat, dan desa Nanga Biaban saat ini sudah menerapkan 3 dari 5 pilar tersebut yaitu:
1. Hentikan pembuangan air besar sembarangan
2. Cuci tangan pakai air bersih dengan air mengalir
3. Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
4. Pengelolaan sampah rumah tangga, dan
5. Pengelolaan limbah cair rumah tangga, ungkap Henry.
Henry menambahkan, Kabupaten Sekadau saat ini adalah peringkat pertama di Kalimantan Barat terkait ODF
Wakil bupati Sekadau Subandrio SH.MH mengapresiasi jajaran perangkat Desa Nanga Biaban dan seluruh masyarakat desa Nanga Biaban yang telah bahu membahu bergotong royong dalam menerapkan sanitasi total berbasis masyarakat pilar 1 sampai 3 sehinga bisa ODF.
Saya sangat mengapresiasi kinerja terkait perubahan perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Hal ini tentunya harus menjadi contoh bagi desa-desa yang lain, ternyata dengan STBM kita bisa berubah ujarnya.
"Desa STBM akan dapat diwujudkan salah satunya melalui deklarasi ODF, dengan ODF kita dapat menurunkan kejadian penyakit berbasis lingkungan, seperti diare, thypoid, kecacingan dan lain sebagainya. Penyakit tersebut bisa menjadi penyebab timbulnya kondisi stunting pada bayi dan balita," tambah wabup.
Wabup juga mengatakan tujuan yang ingin dicapai dari STBM adalah terwujudnya kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat.
"Tujuan yang ingin dicapai dari STBM adalah terwujudnya kondisi sanitasi total melalui pemberdayaan masyarakat, dimana seluruh komponen masyarakat mampu melakukan 5 miliar STBM. Desa ODF merupakan cikal bakal terwujudnya Kabupaten sehat," tambah Wabup. Usai memberikan sambutannya, wabup Subandrio melakukan penandatanganan kesepakatan bersama deklarasi ODF. (Tim/*)