|



PBB: Diskusi dengan Rusia soal Vaksin Covid-19 Sedang Berlangsung

Pintu masuk kantor pusat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Jenewa, 17 Agustus 2020. (Foto: VOA)
Kapuasrayatoday.com - Kantor cabang WHO Eropa, Kamis (20/8) menyatakan telah memulai diskusi dengan Rusia dalam usaha memperoleh lebih banyak informasi mengenai vaksin eksperimen yang baru-baru ini disetujui negara tersebut.

Pekan lalu, Rusia menjadi negara pertama di dunia yang memberi izin edar vaksin virus corona setelah Presiden Vladimir Putin mengumumkan persetujuannya. Namun, vaksin tersebut belum melalui uji klinis fase-3 yang sangat dibutuhkan untuk membuktikan efektivitasnya, sebuah pelanggaran besar terhadap protokol sains. Para pejabat Rusia hanya mengatakan vaksin itu memberi kekebalan terhadap Covid-19 tanpa mengajukan bukti.

Catherine Smallwood, pejabat tinggi urusan situasi darurat di WHO Eropa mengatakan, lembaganya telah melakukan pembicaraan langsung dengan Rusia dan meminta sejumlah informasi yang diperlukan untuk memungkinkan lembaganya melakukan evaluasi.

Direktur WHO Dr. Hans Kluge mengatakan, lembaganya menyambut semua kemajuan dalam pengembangan vaksin, namun setiap vaksin harus menjalani tahapan uji klinis yang sama.

Vaksin yang dikembangkan Rusia sejauh ini baru diuji pada puluhan orang. Vaksin itu bahkan belum melalui uji tahap 2. Kluge mengatakan, Rusia telah lama dikenal sering mengembangkan vaksin dan kemudian mengedarkannya, termasuk vaksin untuk mengatasi demam kuning dan polio. Namun Rusia terkadang mengabaikan uji-uji penting untuk memastikan keamanan dan efektivitasnya.

Smallwood mengatakan, WHO memang mengambil pendekatan yang dipercepat dalam usaha mengembangkan vaksin virus corona, “namun janganlah mengabaikan masalah keamanan dan efektivitasnya.”

WHO Hati-hati Respon Pengumuman Vaksin Rusia

Para ilmuwan mengatakan, uji vaksin pada puluhan ribu orang merupakan satu-satunya cara untuk memastikan keampuhannya. Saat ini, baru ada dua vaksin yang mendekati tahapan tersebut. Kedua vaksin yang saat ini sedang diuji coba di AS ini kelak akan diujicobakan pada sekitar 30.000 orang.

Sejumlah pejabat Rusia mengatakan, vaksin buatan mereka akan mulai diberikan kepada para dokter bulan ini. Vaksin itu akan diberikan secara massal mulai Oktober mendatang. (VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini