|



Biden: Pemblokiran Transisi, Tunda Upaya Penanganan Pandemi

Presiden terpilih AS Joe Biden berbicara dengan pakar diplomatik, intelijen, dan pertahanan untuk membahas kesiapan di lembaga terkait dalam pertemuan virtual di Wilmington, Delaware, 17 November 2020. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Sementara kasus COVID-19 di AS melampaui 11 juta, Presiden terpilih Joe Biden mengecam Presiden Donald Trump, yang menolak mengakui kekalahannya dalam pemilu, tidak memberikan kesempatan transisi yang mulus kepada Biden yang akan mencakup berbagi informasi tentang pandemi.

"Banyak yang tidak tersedia untuk kami, yang kecuali segera diperoleh, kita akan tertinggal beberapa minggu atau bulan untuk bisa menyimpulkan semua inisiatif yang berkaitan dengan janji terbesar kita dengan dua perusahaan obat yang sudah berhasil dan menemukan vaksin yang 95 persen efektif," jelasnya.

Selama acara virtual, Rabu (18/11), Biden mendengar kesaksian dari para petugas garis depan layanan kesehatan dalam melawan pandemi.

"Maaf, saya sangat emosional," kata Mary Turner, dari Asosiasi Perawat Minnesota.

"Tidak, Andalah yang membuat saya emosional," balas Biden.

Awal pekan ini, Biden memperingatkan makin banyak orang Amerika dapat meninggal dunia karena virus Covid-19, jika transisi terus ditunda.

Sementara itu, pemerintahan Trump membanggakan pencapaian vaksin, setelah perusahaan farmasi AS Moderna dan Pfizer melaporkan hasil awal yang menunjukkan vaksin kedua perusahaan itu efektif lebih dari 90 persen.

Alex Azar, Menteri Kesehatan AS mengatakan, "Pada akhir Desember, kita berharap memiliki sekitar 40 juta dosis dari dua vaksin ini untuk dibagikan, menunggu otorisasi FDA, cukup untuk memvaksinasi sekitar 20 juta orang Amerika yang paling rentan."

Terlepas dari berita vaksin yang menggembirakan tersebut, Biden menghadapi perjuangan berat ketika dia dilantik pada bulan Januari.

“Saya kira pemerintahan mendatang akan menghadapi banyak tantangan untuk membuat warga mau bekerja sama menerapkan praktik terbaik bagi kesehatan masyarakat, sementara semua memusatkan perhatian pada berita menarik tentang vaksin baru. Dalam skenario terbaik, perlu waktu berbulan-bulan sebelum vaksin diproduksi dan didistribusikan serta diberikan kepada sejumlah besar populasi yang sangat membutuhkannya," ungkap Katherine Baicker, ekonom kesehatan dan dekan Fakultas Kebijakan Publik di Universitas Chicago.

Kampanye Trump terus mengajukan gugatan hukum di beberapa negara bagian, termasuk tuntutan terbaru untuk menghitung ulang sebagian surat suara di negara bagian Wisconsin, yang dimenangkan Biden. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini