|



G20 Bahas Pandemi Covid-19 dalam KTT Virtual

Raja Salam bin Abdulaziz memberikan pidato secara virtual untuk membuka KTT G20 didampingi Putra Mahkota Mohammed bin Salman di Riyadh, Arab Saudi, Sabtu, 21 November 2020. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Raja Salman dari Arab Saudi membuka konferensi tingkat tinggi (KTT) G20 pada Sabtu (21/11).

Dalam pidatonya, Raja Salman menyerukan negara-negara anggota untuk meyakinkan masyarakat global bahwa mereka melakukan segala upaya untuk mengatasi pandemi virus corona dan untuk menjamin akses yang terjangkau dan merata terhadap vaksin.

“Kita memiliki tugas untuk mengatasi tantangan bersama-sama dalam KTT ini dan memberikan pesan harapan dan jaminan yang kuat," kata Raja Salman.

Komentar Raja itu disampaikan sementara kasus virus corona global mendekati 58 juta dan kematian akibat Covid-19 di seluruh dunia mendekati 1,4 juta, menurut Universitas Johns Hopkins.

“Pandemi Covid-19 sangat mengejutkan dan berdampak di seluruh dunia dalam waktu yang sangat cepat, menyebabkan kerugian ekonomi dan sosial secara global," kata Raja Arab itu.

Arab Saudi menjadi tuan rumah KTT G20 yang beranggotakan negara-negara industri dan berkembang, pada Sabtu (21/11) dan Minggu (22/11). Sebagian besar sesi diadakan secara virtual.

Presiden AS Donald Trump, yang tidak banyak tampil di depan umum sejak kalah dalam pemilihan presiden awal bulan ini, menghadiri KTT itu secara vurtual. Dia mencuit tentang kecurangan pemilu dalam pilpres 3 November ketika Raja Salman berpidato, sebelum pergi untuk bermain golf di klubnya di negara bagian Virginia.

Setelah Trump meninggalkan pertemuan virtual itu, Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin, yang juga hadir, mengatakan dalam pernyataan Departemen Keuangan, bahwa Inisiatif Penangguhan Utang yang baru berjalan 7 bulan, merupakan pencapaian penting G20 dalam merespon pandemi." Inisiatif itu bertujuan membantu negara-negara termiskin di dunia menghadapi konsekuensi akibat pandemi hingga pertengahan tahun depan.

Departemen Keuangan AS dalam pernyataannya juga mengatakan bahwa Kerangka Kerja Umum G20 bisa membantu negara-negara termiskin mengatasi masalah utang akibat pandemi "dengan mengkoordinasi resolusi utang negara jika diperlukan." (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini