|



Pakar Kesehatan AS: Warga Harus Lindungi Diri Sendiri terhadap Covid-19

Menteri Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS, Alex Azar. (foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com
- Pejabat-pejabat tinggi urusan kesehatan di Amerika hari Minggu (6/12) mengatakan warga harus bertekad melindungi diri mereka sendiri dari virus corona, bahkan ketika vaksin pertama kemungkinan tersedia pada akhir Desember ini.

“Kita ingin orang-orang memperbarui komitmen mereka. Harap kenakan masker dan hindari kerumunan orang di bar, restoran dan situasi di dalam ruangan,” ujar Menteri Urusan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS) Alex Azar dalam acara “Fox News Sunday,” hari Minggu (6/12).

Sebelumnya dalam sebuah kerumunan massa di luar ruangan di Georgia di mana Presiden Trump melakukan pawai politik untuk mengubah kekalahannya dalam pilpres 3 November lalu, hanya sebagian kecil orang yang mengenakan masker.

Tapi Azar mengatakan “saran kami tetap sama,” hindari kerumunan dan hati-hati.

“Ada hari-hari cerah di depan,” ujarnya merujuk pada sikap pihak berwenang di Amerika Kamis lalu (3/12) yang sedang mempertimbangkan otorisasi vaksin virus corona yang diproduksi perusahaan farmasi Amerika Pfizer dan perusahaan farmasi Jerman BioNTech untuk penggunaan darurat. Juga kehadiran vaksin lain yang dikembangkan perusahaan bioteknologi Moderna seminggu kemudian.

Azar mengatakan jika panel pakar di Badan Urusan Pangan dan Obat-Obatan Amerika FDA menyetujui vaksin Pfizer itu maka “dalam hitungan jam para petugas kesehatan dapat memvaksinasi pasien.”

Pihak berwenang Amerika memutuskan bahwa para petugas medis dan layanan darurat, serta penghuni dan pekerja di panti-panti jompo merupakan kelompok yang paling berisiko terjangkit virus mematikan ini dan karenanya akan menjadi kelompok pertama yang divaksin.

Azar mengatakan 30-40 juta dosis vaksin akan tersedia pada akhir tahun ini, di mana jutaan dosis lainnya akan diproduksi pada paruh pertama tahun 2021.

Presiden Terpilih Joe Biden mengatakan tim transisinya belum melihat “rencana rinci” distribusi vaksin itu. Tetapi Azar mengatakan “dengan segala hormat, ini tidak mungkin. Hal ini telah diurus dengan manejemen mikro oleh pemerintahan Trump” yang akan segera selesai masa jabatannya.

Dalam sebuah jajak pendapat di tingkat nasional, sekitar 4 dari 10 orang mengatakan akan menolak vaksinasi, baik karena mereka pada umumnya masih khawatir dengan vaksinasi itu maupun pada vaksinasi virus corona secara khusus.

Tetapi Azar mengatakan “pengalaman positif” orang yang divaksinasi “akan mendorong lebih banyak orang” untuk mendapatkan dua suntikan vaksin dalam selang waktu satu bulan itu.

John Hopkins University hari Minggu (6/12) mencatat ada lebih dari 14,6 juta orang di Amerika yang positif mengidap virus corona, termasuk lebih dari 281.000 orang yang meninggal dunia.

Lebih dari 230.000 kasus baru dilaporkan terjadi pada hari Jumat (4/12) saja dan kini ada lebih dari 100 ribu orang yang dirawat di rumah sakit karena virus mematikan ini. Pakar-pakar kesehatan memperkirakan puluhan ribu lagi akan meninggal sebelum pandemi ini benar-benar dapat diatasi. (VOA)


Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini