|



Pasukan Keamanan dan Demonstran Anti-Pemerintah Bentrok di Sudan

Para demonstran meneriakan slogan dan membakar ban dalam aksi protes menentang kudeta militer di Sudan. Aksi tersebut berlangsung di Khartoum, Sudan, pada 6 Januari 2022. (Foto: VOA)

Kapuasrayatoday.com - Pasukan keamanan Sudan menembakkan gas air mata dan granat kejut pada Minggu (9/1) ke arah ribuan demonstran yang berunjuk rasa menentang kekuasaan militer di negara itu. Kelompok medis melaporkan seorang demonstran tewas dalam insiden tersebut.

Para demonstran berpawai dari wilayah Omdurman ke Bahri, dua kota yang terhubung dengan ibu kota Sudan, Khartoum. Mereka meneriakkan slogan-slogan yang menentang pemimpin militer Abdel Fattah al-Burhan, yang berkuasa melalui kudeta yang terjadi pada 25 Oktober 2021. Perebutan kekuasaan itu menghapus perjanjian transisi berbagi kekuasaan dengan pihak sipil.Seorang laki-laki tewas karena lehernya terkena tabung gas air mata, kata sebuah asosiasi dokter Sudan yang beraliansi dengan gerakan protes. Tapi kelompok itu tidak menyebut di mana kematian tersebut terjadi.

Kematian itu menambah jumlah korban sipil yang tewas oleh pasukan keamanan sejak kudeta menjadi 62 orang, menurut asosiasi dokter itu. Kelompok itu juga menuduh pihak militer berulang kali menyerbu fasilitas-fasilitas medis yang merawat para demonstran dan menyerang sejumlah staf.

Pihak militer membela kudeta tersebut dan menyebutnya sebagai "perbaikan" yang diperlukan untuk menstabilkan transisi menuju pemilihan umum dari perjanjian bagi kekuasaan yang disepakati oleh militer dan sipil, pasca tergulingnya presiden Omar al-Bashir pada 2019.(VOA)




Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini