-->
    |



Pasca Serangan Berdarah di Hotel, PM Somalia Bertekad Seret Pelaku ke Muka Hukum

Barisan mayat dari anggota kelompok militan Al Shabab terbaring di luar Hotel Hayat Hotel di Mogadishu, Somalia, pada 21 Agustus 2022. (Foto:VOA)

Kapuasrayatoday.com - Perdana Menteri Somalia Hamza Abdi Barre menyampaikan janjinya untuk menyeret pelaku serangan terbaru di sebuah hotel yang popular di Mogadishu, ke muka hukum. Serangan terbaru yang dilancarkan oleh pihak Al Shabab itu menewaskan 21 orang dan melukai 117 lainnya.

Barre mengatakan pemerintah bertanggung jawab atas apa yang terjadi dalam serangan yang terjadi di Hotel Hayat pada hari Jumat (19/8) itu.

Setelah menjenguk korban luka-luka di beberapa rumah sakit, Barre mengatakan mereka (aparat.red) yang gagal “melakukan tugas mereka, siapa pun yang gagal, siapa pun yang melanggar, akan dimintai pertanggungjawaban.”Ia menambahkan bahwa, “mengulangi suatu peristiwa yang telah terjadi sebelumnya merupakan hal yang tidak dapat diterima.”

Pernyataan Barre itu ditayangkan di stasiun televisi pemerintah pada Minggu (22/8) malam.

arre tidak menyebut nama orang atau cabang pemerintahan yang melakukan pelanggaran.

Sebelumnya dalam pidato yang juga disiarkan televisi bersama para ulama agama, Mukhtar Robow, mantan wakil pemimpin Al Shabab yang kini menjadi menteri urusan agama, mengutuk keras serangan itu.

“Hal ini tidak benar, dan Anda tahu itu!” tegas Robow dalam pidato yang ditujukan kepada Al Shabab. “Menyerah dan bertobat lah!” tambahnya.

Robow, yang juga dikenal sebagai Abu Mansour, menyerukan persatuan melawan kelompok militan Islam itu.Pasukan pemerintah mengakhiri pengepungan Hotel Hayat oleh Al Shabab dalam operasi yang berlangsung selama 30 jam.

Al Shabab telah melakukan serangan terhadap hotel, kantor kementerian dan instalasi pemerintah sejak tahun 2010. Meskipun serangan ini tidak unik, para pengamat percaya serangan itu merupakan tanggapan terhadap retorika presiden baru Somalia, Hassan Sheikh Mohamud, yang mengatakan telah membuat strategi baru untuk melemahkan kelompok itu sebelum membuka kemungkinan negosiasi.

Presiden Mohamud menegaskan pemerintah dan sekutunya akan melancarkan perang militer, ideologis dan ekonomi melawan kelompok pemberontak itu.(VOA)

Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini