 |
| Para tentara Kirgiztan membawa peti mati salah seorang rekan mereka yang terbunuh dalam bentrokan di perbatasan Kirgiztan dengan Tajkistan hari Sabtu, 17 September 2022.(Foto:VOA) |
Kapuasrayatoday.com - Sedikitnya 94 orang tewas dalam bentrokan antara Tajikistan dan Kirgiztan pekan ini, dalam konflik kekerasan terburuk yang pernah dialami kedua negara itu setelah bertahun-tahun. Masyarakat internasional meminta kedua pihak menenangkan diri.
Situasi di wilayah perbatasan yang diperebutkan dua negara tetangga di Asia Tengah itu dilaporkan sudah tenang Minggu (18/9) siang, menurut pihak berwenang Kirgiztan.
Bentrokan kerap terjadi antara kedua negara bekas Soviet itu, karena sekitar separuh dari perbatasan sepanjang 970 kilometer yang mereka miliki masih harus dibatasi.
Tajikistan mengatakan pada hari Minggu bahwa 35 warganya tewas – catatan korban jiwa resmi pertama sejak bentrokan bersenjata pecah pada hari Rabu.
ada laman Facebooknya, menteri luar negeri Tajikistan juga melaporkan bahwa 25 warganya terluka. Ia mengatakan, perempuan dan anak-anak turut menjadi korban.
Kementerian Luar Negeri Tajikistan menuduh tentara Kirgiztan membunuh 12 orang dalam sebuah serangan pesawat tak berawak ke sebuah masjid, sementara enam lainnya tewas dalam sebuah serangan ke sekolah, sedangkan tujuh lainnya meregang nyawa ketika terjadi serangan terhadap sebuah ambulans.
AFP tidak dapat secara independen memverifikasi klaim-klaim itu.
Sementara itu, Kirgiztan pada hari Minggu melaporkan bahwa 59 warganya tewas di wilayah perbatasan selatan Batken, dan 144 lainnya terluka.
Puluhan ribu orang dievakuasi dari wilayah perbatasan Kirgiztan selama beberapa hari terakhir, menurut beberapa lembaga swadaya masyarakat.
Menteri situasi darurat Kirgiztan menambahkan pada hari Minggu bahwa empat tentar Kirgiztan dilaporkan hilang.
Negara itu menyatakan 19 September sebagai hari berkabung nasional. (VOA)