Sekadau,Kapuasrayatoday.com -
Tingginya sortasi (Greding) Tandan Buah Segar (TBS) oleh Pabrik Kelapa Sawit milik PT. Agrina Sawit Perdana (ASP) yang berada di kabupaten Sanggau dinilai merugikan petani kelapa Sawit.
Bukan hanya para petani saja yang di rugikan para pengepul TBS juga mengeluh dengan kebijakan greding yang diterapkan pihak perusahaan.
“Bayangkan dalam satu truk mereka bisa melakukan greding sampai 1,7 ton bahkan sampai 5 ton dari setiap TBS yang di bawa ke Pabrik,” kata Dinar salah satu petani kepada media ini, Sabtu (21/01/2023) melalui pesan singkatnya.
Anehnya lagi sambung dia, seperti lazimnya di perusahaan lain,.kalau TBS yang di Greding seyogyanya kembali ke petani,.namun kenyataannya TBS hasil Greding entah kemana.
"Logikanya jika tidak dibeli artinya tidak boleh diambil, ini tidak di beli tapi TBS-nya tetap di ambil, ini seperti perampok saja,"tudingnya.
Biasanya kata dia, seperti dirinya sering jual TBS juga ke PKS lain, jika TBS yang mereka Greding pastinya di kembalikan kepada pemilik. Tujuannya tentu agar perusahaan juga punya andil untuk mengedukasi petani kalau TBS yang dikembalikan tidak layak di olah. Karena, jika di olah maka rendemen CPO akan turun, jika sudah begitu akan berdampak pada harga TBS bulan berikutnya.
"Agar hal ini tidak terjadi lagi saya berharap kepada bupati, gubernur tolong evaluasi izin pabrik yang nakal seperti ini. Agar mereka tidak semena-mena melakukan Greding, tanpa ada batasan yang jelas," keluhnya.
Menyikapi hal ini, setelah mengumpulkan beberapa bukti maka kita akan lakukan audiens dengan pihak terkait agar ada efek jera terhadap perusahaan nakal tersebut.(tim)