|

Orang Muda Katolik (OMK) Kecamatan Toba Kutuk Keras Pengeroyokan Pastor Adipati dan Matias

Foto: Orang Muda Katolik (OMK) Paroki Kristus Raja-Teraju Kecamatan Toba Kabupaten Sanggau

Sanggau.kapuasrayatoday.com-
Orang Muda Katolik (OMK) Gereja Katolik Paroki Kristus Raja, Desa Teraju, Kecamatan Toba, mengutuk keras Insiden pengeroyokan oleh oknum preman Ambawang terjadi di ruas jalan Trans Kalimantan. Pengeroyokan terjadi saat Pastor Adipati dan Pastor Matias dalam perjalanan dari Pontianak menuju Paroki Toba Keuskupan Sanggau, pukul 21.30 WIB, Jumat, 18 Agustus 2023.

Pastor Adipati dan Pastor Matias, korban pengeroyokan oknum preman di Kilometer 30 Desa Lingga, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya, Provinsi Kalimantan Barat. kejadian beberapa hari lalu.

Orang Muda Katolik (OMK) Kecamatan Toba minta kepada Uskup Sanggau segera melapor kepada Kepada pihak berwajib.

OMK Kecamatan Toba meminta APH Proses segera atas kejadian yang menimpa Pastor Adipati Korban Pengeroyokan Oknum Preman di Ambawang Uskup Sanggau Mesti Lapor dan proses dugaan tersangka.


Saat terjadi pengeroyokan oleh oknum preman Ambawang, Pastor Adipati dan Pastor Matias, sudah mengaku sebagai Pastor Paroki Toba Keuskupan Sanggau, tapi masih saja dikeroyok.

Satu diantara oknum preman Ambawang pengeroyokan pastor, setelah diusut diketahui beragama Katolik.

Sekretaris Jenderal DIO, Dr Yulius Yohanes, M.Si, Keuskupan Sanggau mesti membuat laporan tertulis dengan mengacu kepada Laporan Polisi di Polisi Sektor Ambawang.

Yulius Yohanes, mengatakan, mungkin, bagi sementara orang, Pastor Adipati dan Pastor Matias dikeroyok cukup hanya diproses hukum Polisi.

Tapi kasus Ambawang mesti lapor ke Kedutaan Vatikan, demi wibawa Gereja Katolik, karena korban sebelumnya memperkenalkan diri sebagai Pastor,” kata Yulius Yohanes.

“Coba kalau yang dikeroyok ternyata tokoh agama lain, bisa memicu keributan meluas. Karena pelakukan ada oknum beragama Katolik, maka redam,” kata Yulius Yohanes.

Insiden pengeroyokan Pastor di ruas jalan Trans Kalimantan ini supaya jadi bahan pembelajaran, agar tidak terulang lagi di kemudian hari, dengan tetap diproses hukum dan lapor ke Kedutaan Vatikan di Jakarta.

Dikatakan Yulius Yohanes, Kedutaan Vatikan mesti pula mendapat jaminan dari Polisi agar tetap terjaga keselamatan bagi Pastor Gereja Katolik yang bekerja di Indonesia. (Cep)
Bagikan:
Komentar Anda

Berita Terkini